Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sisi Lain Siswi MTs yang Dibully 3 Temannya, Ternyata Yatim dan Tinggal Bersama Nenek

Kasus bullying terhadap siswi MTs di Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah menjadi sorotan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST via TribunPalu
KASUS PERUNDUNGAN SISWI - Kasus perudungan atau bullying yang sempat menghebohkan di sekolah tingkat SMP/MTs di Desa Sumari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, berakhir damai setelah dimediasi polisi. Fakta pilu tentang korban terungkap. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus bullying terhadap siswi MTs di Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah menjadi sorotan.

Siswi yang menjadi korban perundungan itu berinisial AL.

AL menjadi korban perundungan oleh tiga temannya, dan kini para pelaku telah dikeluarkan dari sekolah.

Sisi lain AL pun terungkap.

Dalam video yang viral, tampak para pelaku menampar, menarik, menjambak, hingga menelanjangi AL.

Rupanya, kehidupan AL cukup pilu.

AL sendiri diketahui berdomisili di Kecamatan Sindue. Ia tinggal hanya bersama neneknya.

Ia merupakan seorang yatim, ayahnya sudah meninggal dunia, sedangkan ibunya tengah merantau.

Adapun pemicu perundungan tersebut karena kesalahpahaman antara AL dengan tiga pelaku.

Identitas tiga pelaku yakni F, R , dan N. Ketiganya merupakan siswa kelas VIII A.

Para pelaku dan korban diketahui merupakan teman satu kelas.

Baca juga: Siswi MTs Dikeluarkan dari Sekolah karena Bully Teman, Tak Terima Diadukan ke Guru saat Bolos Kelas

Kejadian bermula saat para pelaku keluar dari sekolah saat jam pelajaran atau membolos.

Ketidakhadiran para siswi tersebut lantas dipertanyakan oleh guru.

Korban yang ditanya oleh guru lantas menjawab sesuai informasi yang diperolehnya.

"Jadi para pelaku perundungan keluar sekolah naik motor ke arah Desa Toaya. Pas guru nanya kepada korban, korban menjawab. Para pelaku menduga korban mengadu kepada guru," kata Kasat Reskrim Polres Donggala, Iptu Bayu, dilansir dari TribunPalu via Tribunnews.

Kasus yang sempat menghebohkan ini berujung damai setelah dimediasi oleh Polsek Sindue.

Polsek Sindue yang menerima laporan langsung memanggil pihak-pihak terkait, termasuk korban, pelaku, orang tua/wali masing-masing, serta perwakilan sekolah.

Pertemuan itu berlangsung di Polsek Sindue, Sabtu (13/9/2025).

Baca juga: Nasib Siswi SMP Kena Bully setelah Diduga Rebutan Pacar, Kondisi Keduanya Terungkap

Dalam proses mediasi tersebut, pelaku mengakui perbuatannya yang telah melakukan perundungan terhadap korban.

Mereka juga meminta maaf secara terbuka kepada AL.

Sementara itu, korban dan keluarga menerima permintaan maaf itu, dan setuju untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Moh Milhar Halili membenarkan kasus perundungan telah diselesaikan secara damai.

"Perkara telah diselesaikan secara restorative justice, mengingat korban dan pelaku masih anak-anak."

"Maka untuk proses keperkaraannya mendasari kepentingan terbaik untuk anak," ujarnya kepada TribunPalu.com.

Restorative justice atau keadilan restoratif adalah pendekatan alternatif dalam penyelesaian perkara pidana yang berfokus pada pemulihan hubungan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat, bukan sekadar menghukum pelaku

Menanggapi kejadian yang viral di sekolahnya, Kepala MTs Alkhairat Sumari, Rihwan meminta maaf.

Ia menyesalkan kejadian perundungan tersebut. Ia menyebut kejadian itu telah mencoreng tatanan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.

"Dengan kejadian ini, kami pihak sekolah memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kasus ini benar-benar merusak citra pendidikan, khususnya di MTs Alkhairat Sumari," ujarnya, Minggu (14/9/2025).

Oleh sebab itu, pihaknya telah memberikan tindakan tegas dengan mengeluarkan tiga siswa yang melakukan perundungan terhadap AL.

Keputusan itu termuat dalam surat pernyataan sikap resmi sekolah dengan nomor MTs/P/24/E10/2025.

"Langkah ini kami ambil sebagai bentuk ketegasan, sekaligus pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari," tandasnya.

Berita Lain

Video siswa baru SMPN 3 Doko Blitar, Jawa Timur, jadi korban bully 20 siswa lainnya sempat viral lewat media sosial.

Video aksi bully diunggah sejumlah akun Instagram, seperti @tereliyewriter, pada Selasa (22/7/2025).

Dalam rekaman terlihat siswa tampak terpojok saat dikelilingi puluhan siswa lainnya.

Suasana semakin panas hingga siswa korban berinisial WV (12) mulai mengalami penganiayaan.

Berkali-kali bogem mentah dan tendangan mengarah ke tubuhnya.

Siswa yang melihat kejadian ini hanya menonton sambil bersorak.

Berdasarkan narasi yang beredar, aski bully terjadi di lingkungan sekolah SMPN 3 Doko Blitar.

Korban merupakan siswa baru, sementara pelaku bully berasal dari kelas 8 dan 9.

Mirisnya, kejadian terjadi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025 kemarin.

Baca juga: Viral Video Perundungan di Bondowoso, Remaja Dianiaya di Sawah, Polisi Turun Tangan

MPLS yang seharusnya menjadi ajang perkenalan siswa baru ke lingkungan sekolah, malah diwarnai aksi kekerasan.

Sementara hingga Rabu (23/7/2025), video di atas sudah ditonton lebih dari ratusan 1,7 juta kali.

Ribuan warganet ikut meramaikan dengan menyampaikan berbagai komentarnya.

Termasuk menayangkan aksi bully yang masih terjadi di lingkungan sekolah.

Penulis buku kelahiran Sumatera Selatan Darwis atau yang lebih dikenal Tere Liye tidak habis pikir kejadian ini bisa terjadi. 

"Kok bisa hal ini terjadi di sekolah kalian? Hal menjijikkan ini terjadi di lingkungan sekolah kalian loh, saat MPLS. Murid kelas 8 dan 9, mem-bully murid kelas 7.

Nah, kalian nyadar tidak ini serius? Atau kalian mau denial. Juga kepala dinas, pejabat2 pendidikan di Blitar? Menganggap ini masalah ringan?

Baiklah. Lebih enak memang denial. Indonesia ceraah! Banget," tulisnya.

Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo mengatakan, aksi bullying terjadi pada Jumat (18/7/2025) sekira pukul 08.00 WIB.

Semua bermula saat korban sedang berada di dalam kelas tiba-tiba dipanggil kakak kelasnya.

"Korban diajak pergi ke belakang kamar mandi lingkungan sekolah."

"Kemudian di sana sudah ada beberapa temannya. Langsung dari siswa tersebut kurang lebih sebanyak 20 orang melakukan aksi kekerasan dengan cara menendang dan memukul korban," katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu.

Baca juga: Kasus Perundungan di Bondowoso, Dinsos P3AKB Beri Pendampingan Intensif untuk Korban dan Pelaku Anak

Akibat kejadian ini, lanjut Momon, korban menderita luka di tangan dan merasakan sakit di area kepala.

Korban juga mengalami trauma karena sempat diancam oleh teman-temannya.

Lalu pada Jumat sore harinya, korban pada menceritakan kejadian ini ke orang tuanya.

Orang tua korban yang tidak terima mendatangi SMPN 3 Doko Blitar guna meminta penjelasan pada Sabtu (19/7/2025)

Proses mediasi pun digelar untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.

"Dengan melibatkan kepala sekolah, kemudian orang tua, baik anak pelaku maupun dari korban," urai Momon.

Pada akhirnya, kasus aksi bullying turut dilaporkan ke Polres Blitar.

Petugas sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa setidaknya 20 orang saksi.

Momon memastikan akan mengusut kasus ini dengan profesional dengan mengacu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

"Kita tetap melaksanakan proses kaitannya dengan perkara tersebut yang sudah dilakukan oleh penyidik," tegasnya.

Ditanya soal motif, Momon menjelaskan, aksi bullying di latar belakangi masalah dendam pribadi antara korban dan para pelaku.

Para pelaku sebelumnya mengaku sering di-bully oleh korban.

"Jadi ini aksi balas dendam," tegas Momon.

Momon di akhir pernyataannya mengingatkan pihak sekolah agar memperhatikan masalah kekerasan di lingkungan pendidikan.

Menurutnya, aksi bullying bisa saja masuk ke ranah hukum.

"Untuk itu kami meminta agar seluruh pihak baik guru maupun orang tua maupun siswa saling mengingatkan."

"Karena anak yang melakukan kekerasan ini berisiko tinggi tindak pidana kekerasan ranah pelanggaran hukum," tandasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved