Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Curhat Masak Beras Hasilnya Bisa Memantul Seperti Bola, Kasma Kaget Didatangi Bulog: Maaf Gaduh

Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat kaget didatangi Bulog hingga polisi.

Tribun Sulbar/Suandi
CURHATAN VIRAL - Kasma saat menunjukkan beras yang ia masak sudah tiga hari tidak basi di kediamannya, Desa Salletto, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Rabu (17/9/2025). Ia mengatakan keanehan ia temukan pada beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dibelinya. Ia menyebut beras yang dimasak memantul seperti bola. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu rumah tangga bernama Kasma di Desa Salletto, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat kaget didatangi Bulog hingga polisi.

Ini setelah curhatannya soal memasak beras hasilnya bisa memantul seperti bola viral di media sosial.

Kasma mencurigai bahwa beras yang dimasak palsu lantaran elastis.

Bulog pun akhirnya turun tangan dan meminta penjelasan Kasma.

Baca juga: 9 Ton Beras Oplos Campur Pakan Ternak, Cara Culas Pedagang Raup Untung Terbongkar

Beras SPHP atau beras subsidi

Kasma mengatakan, beras yang dimasak adalah beras subsidi atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Saya heran kenapa bisa begitu," ujar Kasma saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/9/2025), dikutip dari Tribun Sulbar.

Dia mengaku beras yang dia masak sama seperti yang dia lihat viral di tik-tok ciri-ciri beras oplosan.

"Persis. Makanya saya unggah ke Facebook,” ucapnya.

Unggahan tersebut langsung ramai diperbincangkan warganet.

Warganet menduga adanya beras oplosan di Mamuju.

Baca juga: Sosok Adies Kadir Viral Berterima Kasih Tunjangan Beras Rp12 Juta, Kini Dinonaktifkan dari DPR RI

Didatangi Bulog hingga Polda Sulbar

Kasma didatangi Bulog Mamuju, Dinas Ketahanan Pangan, dan Polda Sulbar, setelah unggahannya viral.

Ia diminta membaca pernyataan klarifikasi, namun memilih menyampaikan sesuai pengalamannya.

“Beras yang saya masak sejak tiga hari lalu masih belum basi. Katanya memang ketahanannya sampai lima hari. Saya minta maaf kalau unggahan saya bikin gaduh,” kata Kasma.

CURHATAN VIRAL - Kasma saat menunjukkan beras yang ia masak sudah tiga hari tidak basi di kediamannya, Desa Salletto, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Rabu (17/9/2025). Ia mengatakan keanehan ia temukan pada beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dibelinya.
CURHATAN VIRAL - Kasma saat menunjukkan beras yang ia masak sudah tiga hari tidak basi di kediamannya, Desa Salletto, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Rabu (17/9/2025). Ia mengatakan keanehan ia temukan pada beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dibelinya. (Tribun Sulbar/Suandi)

Baca juga: Pemilik Toko Teriak Pembeli Bayar Pakai Uang Mainan Rp110 Ribu saat Beli Beras dan Minyak Kayu Putih

Penjelasan Bulog

Asisten Manager Akuntansi Bulog Mamuju, Aryono Azis, memastikan beras yang beredar bukanlah beras oplosan atau beras plastik.

“Beras SPHP yang disalurkan memang beras impor dari Vietnam, Myanmar, Pakistan, dan Thailand. Spesifikasinya lebih keras, air yang dibutuhkan saat dimasak juga lebih banyak dibanding beras lokal,” jelas Aryono.

Ia menambahkan, tekstur beras impor tersebut membuat nasi terasa lebih kenyal dan bisa memantul ketika ditekan.

“Itu karena kadar amilosa tinggi. Jadi bukan oplosan. Rasanya memang agak hambar, tapi semuanya aman dikonsumsi,” katanya.

Menurut Bulog, total beras impor masuk ke Sulbar tidak sampai 1.000 ton. 

Seluruh beras telah melalui uji kelayakan dan digunakan untuk program stabilisasi harga pangan.

“Tidak ada sama sekali beras plastik. Semua beras murni dari petani, baik lokal maupun impor. Ini hanya persoalan tekstur dan cara memasak,” tambah Aryono

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved