Berita Viral
Hidup Pilu Mistono Salah Divonis RSUD Idap Penyakit HIV, Dijauhi Keluarga hingga Tubuh Terus Melemah
Selama berbulan-bulan, Mistono hidup dalam tekanan, ia juga merasa dijauhi oleh lingkungan sekitar.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Nasib pahit harus ditanggung seorang warga Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Mistono (59), selama berbulan-bulan.
Kemalangan hidup tersebut mulai dari dijauhi keluarga hingga menanggung rasa sakit yang tak berkesudahan.
Hal itu dialami Mistono setelah menjalani operasi di RSUD Batang.
Baca juga: Aksi Driver Ojol Nyanyi di Luar Konser Muse Viral, Kini Ditawari Tiket Gratis Air Supply & MCR
Pasalnya, ia diduga menjadi korban malapraktik.
Mistono tak menyangka perawatan batu ginjal yang dijalaninya justru berujung pada vonis penyakit yang mengubah hidupnya.
Ya, berawal dari keluhan kencing batu, Mistono menjalani operasi di RSUD Batang.
Namun, bukannya sembuh, ia justru divonis mengidap HIV dan harus mengkonsumsi obat selama tujuh bulan.
"Awalnya saya kena kencing batu, terus dibawa ke RSUD Batang, langsung dirontgen, dan di hari ketiga saya dioperasi," tutur Mistono saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/9/2025) sore.
Selama berbulan-bulan, Mistono hidup dalam tekanan.
Tubuhnya makin lemah, kencing berdarah, dan rasa pusing tak kunjung reda.
Ia juga merasa dijauhi oleh lingkungan sekitar, bahkan hubungan rumah tangganya sempat renggang.
"Saya disuruh minum obat HIV, tapi tidak ada perubahan. Malah sakit terus. Saya dimarahi, dijauhi, enggak kumpul sama istri," keluhnya, dikutip dari Tribun Jateng.
Merasa ada yang janggal, Mistono meminta rujukan ke RS Siti Khodijah Pekalongan.
Di sana, hasil pemeriksaan rontgen dan USG mengungkap fakta mengejutkan.
Ada selang sepanjang 30 sentimeter tertinggal di dalam tubuhnya pascaoperasi.

"Dokter bilang ada selang tertinggal di dalam tubuh saya setelah operasi di RSUD Batang," ungkap Mistono.
Setelah selang tersebut diangkat melalui operasi lanjutan, kondisi Mistono langsung membaik.
Ia kembali bisa beraktivitas seperti biasa dan memutuskan melakukan tes ulang HIV di Laboratorium Cito pada 22 September 2025.
Hasil pemeriksaan dengan nomor 2509220061 yang keluar sehari kemudian menyatakan Mistono non reaktif alias negatif HIV.
"Alhamdulillah hasilnya negatif," ucap Mistono dengan lega.
Anak Mistono, Yusro menyatakan, pihak keluarga akan menuntut pertanggungjawaban atas dugaan salah penanganan dan diagnosa yang dialami ayahnya.
"Kami mau minta pertanggungjawaban dari rumah sakit pasca operasi hingga sakit selama sembilan bulan," tegas Yusro.
Sementara itu, Manajemen RSUD Batang belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan salah diagnosa HIV tersebut.
Baca juga: Siswa Korban Dugaan Keracunan Tak Makan MBG Lagi saat Diberi Sekolah, Gubernur: Trauma
Sementara itu di Jawa Timur, seorang pasien berinisial DP (24), warga Desa Wangluwetan, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengalami luka bakar serius.
Luka bakar di kaki kiri tersebut didapatnya saat menjalani tindakan medis berupa operasi tulang belakang.
Atas kejadian ini, pihak RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro buka suara.
Dokter RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro menyebut, luka bakar yang dialami pasiennya masuk derajat 3, sehingga harus dioperasi untuk menutup luka.
Dokter spesialis ortopedi RSUD, Donny Noerhadiono, yang menangani langsung operasi tersebut, menjelaskan bahwa tindakan medis sudah sesuai SOP.
dr Donny menyebut bahwa insiden luka bakar yang dialami pasiennya, murni kecelakaan.
Dia menepis adanya unsur kelalaian dalam penanganan pasien.
"Ini adalah operasi ketiga pada pasien yang sama. Semua prosedur kami lakukan sesuai SOP," tegas Donny dalam konferensi pers, Kamis (11/9/2025).
"Luka yang timbul bukan karena malpraktik, melainkan murni kejadian tidak diinginkan (KTD). Tidak ada satu pun tenaga medis yang menghendaki hal ini," lanjutnya.

Lebih lanjut, Donny mengaku, sepanjang kariernya selama 12 tahun di RSUD Sosodoro, baru kali ini mendapati kasus yang seperti ini.
"Selama belasan tahun bekerja, baru kali ini saya menemui kondisi seperti ini," ungkapnya.
"Ini di luar kendali kami. Bahkan bisa saya katakan, ini adalah kehendak Allah," imbuh Donny.
Terkait luka bakar yang diderita pasien, ia menjelaskan, dipicu oleh gangguan teknis pada alat Electro Surgical Unit (ESU) atau kouter.
Alat tersebut digunakan untuk menghentikan perdarahan selama operasi.
Dia mengaku baru mengetahui adanya luka bakar di kaki pasiennya usai melakukan tindakan medis operasi tulang punggung.
"Operasinya kurang lebih satu jam, jadi luka yang dialami pasien ini masuk dalam kategori derajat 3 di bagian kaki kiri."
"Luka ini cukup serius karena menembus lapisan kulit hingga jaringan dalam," jelasnya.
"Jadi lukanya itu, sebesar separuh telapak tangan. Karena cukup besar."
"Mau tidak mau, pasien harus menjalani operasi lanjutan membersihkan jaringan yang rusak, dan untuk menutup luka agar tidak menimbulkan infeksi berbahaya," sambungnya.
Baca juga: Kritik Keterlibatan TNI dalam Program MBG, DPRD Kini Minta Maaf: Tidak Paham Undang-undang
Sementara itu, mengenai alat medis yang rusak, Donny berdalih bahwa sebelum digunakan pada DP, alat tersebut masih berfungsi dengan baik pada pasien sebelumnya.
Kasus ini sepengetahuannya, dapat terjadi 1000 banding 1 kasus serupa.
"Sementara untuk operasi tulang punggung, alhamdulillah berjalan dengan lancar, kemudian untuk luka pasca operasi sekarang juga sudah mulai membaik," singkatnya.
Menambahkan klarifikasi, Direktur RSUD Bojonegoro, Ani Pujiningrum memastikan, pihaknya bakal tanggung jawab penuh terhadap pemulihan pasien.
"Kami juga bakal jemput bola, untuk check up rutin Nona D (pasien) seminggu sekali."
"Kemudian, kami juga mengutus perawat kami untuk melakukan perawatan terhadap luka yang dialami sekurangnya dua hari sekali," tambahnya.
Meski pihak RSUD menegaskan kasus ini bukan malpraktik atau keteledoran, suara sumbang masih menggaung, mempertanyakan bagaimana mungkin peralatan medis modern bisa menimbulkan luka separah itu di ruang operasi.

Nasabah Kehilangan Saldo Rp 750 Juta setelah Identitas Disalahgunakan, Kartu ATM Mendadak Diganti |
![]() |
---|
Aksi Driver Ojol Nyanyi di Luar Konser Muse Viral, Kini Ditawari Tiket Gratis Air Supply & MCR |
![]() |
---|
BGN Heran dengan Cara Petugas Dapur MBG, Ayam Disimpan 4 Hari Sebelum Dimasak: di Luar Nalar |
![]() |
---|
Kisah Kakek Niko Lunasi Utang Rp720 Ribu Setelah 20 Tahun, Keluarga Tolak Uang: Ikhlas |
![]() |
---|
Pelaksana MBG Berusaha Sembunyikan Kasus Siswa Keracunan, Dinkes Geram Tahu Isi Perjanjian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.