Berita Viral
Ashley Bule Buta Setelah Diduga Minum Koktail di Bali, Kejadian Tahun 2011 Kini Viral Kembali
Seorang bule bernama Ashley belakangan jadi sorotan kembali setelah kejadian pada tahun 2011 silam membuatnya buta.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang turis di Bali tampaknya menjadi korban minuman yang dijual dengan kandungan oplosan yang cukup kuat.
Kisah tragis seorang turis asal Kanada bernama Ashley King kembali jadi perbincangan hangat di media sosial.
Awalnya Ashley mengungkap pengalaman pahit kehilangan penglihatan akibat menenggak koktail yang ternyata tercampur metanol saat berlibur ke Bali.
Peristiwa itu terjadi pada 2011 silam, namun baru-baru ini kisah Ashley ramai dibahas lagi setelah ia muncul di berbagai podcast internasional.
Dalam wawancara, perempuan yang kini berusia 33 tahun itu menceritakan betapa hidupnya berubah drastis setelah kejadian nahas tersebut.
"Kehilangan penglihatan adalah hal terberat yang pernah saya alami, dan saya menghadapinya setiap hari," kata Ashley dalam video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, dikutip Kamis (4/9/2025), seperti dilansir TribunJatim.com via TribunJateng.com, Minggu (28/9/2025).
Ashley mengaku awalnya hanya ingin menghabiskan malam terakhir liburannya di Bali dengan bersenang-senang di sebuah kelab malam populer di Kuta.
Namun dua hari kemudian, setelah ia terbang ke Selandia Baru, tubuhnya drop hingga ia tak bisa bernapas dan kehilangan penglihatan.
Saat bangun, Ashley terkejut karena pandangannya gelap.
Baca juga: Dalih BGN soal Penyebab Kasus Keracunan MBG, Singgung SPPG Kurang Jam Terbang
"Saya terbangun di hostel dan tidak bisa bernapas. Dan tak lama kemudian saya tidak bisa melihat,"
Ashley lantas dilarikan ke Rumah Sakit.
Dokter yang merawatnya menyebut ada kandungan metanol dalam tubuhnya.
"Dokter saya melakukan beberapa tes dan menyadari bahwa ada sejumlah besar metanol dalam tubuh saya, dan … saya bahkan tidak tahu apa itu metanol," ujarnya kepada Matt Galloway dari The Current .
Metanol adalah produk sampingan normal dari proses distilasi, yang secara rutin dihilangkan dalam produksi alkohol yang diatur.

Namun, penyuling ilegal mungkin tidak menuangkan metanol tersebut dengan benar, atau bahkan menyadari bahwa metanol tersebut perlu dihilangkan.
Menurut Dokter Lintas Batas , alkohol ilegal terkadang masuk ke sistem pangan di negara-negara berpenghasilan rendah sebagai alternatif yang lebih murah daripada minuman keras bermerek.
Pemilik bisnis mungkin membelinya secara ilegal untuk dicampur ke dalam koktail murah, atau mengisi ulang botol-botol merek alkohol ternama.
Dr. Paul Gee, salah satu dokter gawat darurat yang menangani King di Rumah Sakit Christchurch di Selandia Baru, mengatakan kepada The Current bahwa mengonsumsi metanol, bahkan dalam jumlah sedikit, tetap beracun, karena tubuh akan memecahnya terlebih dahulu menjadi formaldehida, kemudian asam format.
"Kedua agen tersebut beracun bagi semua sel dan metabolismenya," kata Gee, menjelaskan bahwa asam tersebut pertama-tama akan menyerang mata dan otak Anda, lalu juga jantung, paru-paru, dan ginjal.
Unggahan video kesaksian Ashley memicu ribuan komentar warganet. Banyak yang terkejut sekaligus prihatin, apalagi kasus miras oplosan mengandung metanol bukanlah hal baru.
"Ini sudah terjadi bertahun-tahun, tapi masih saja terulang," tulis seorang netizen.
Selain berbagi pengalaman, Ashley juga aktif mengkampanyekan kesadaran bahaya metanol lewat situs Change.org. Hingga kini, lebih dari 20 ribu orang menandatangani petisi agar ada edukasi resmi untuk wisatawan mengenai risiko minuman beralkohol oplosan.
Kisah ini viral di berbagai platform media sosial, terutama TikTok dan Instagram. Banyak pengguna yang me-repost video Ashley, menjadikannya trending dan memicu diskusi luas soal keamanan wisata malam di Bali dan negara berkembang lainnya.
Serupa tetapi tidak sama, seorang mahasiswi kedokteran bahkan meninggal dunia.
Seorang mahasiswi kedokteran meninggal usai mencicipi minuman yang ditawarin teman dekatnya.
Baca juga: Anggota TNI Terlibat, Zaskia Adya Mecca Ditelpon Perwira TNI Atasan Pelaku: Tidak Minta Damai
Insiden inipun viral di media sosial.
Rupanya minuman yang diberikan merupakan hasil oplosan.
Korban adalah Winda Christina Djayanti Pakpahan.
Ia merupakan mahasiswi kedokterdan di Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta.
Diketahui Winda dan temannya itu sudah kenal sejak SD.
Baca juga: Dulu Viral Sampai Mondar-mandir di TV, Abigail Mahasiswi ‘Bercyandya’ Kini Dihujat, Disorot soal UGM
Keluarga pun tak menyangka nyawa Winda terenggut di tangan temannya sendiri.
Padahal keluarga berharap Winda bisa menjadi dokter.
Sebab, Winda sebentar lagi akan wisuda pada Maret 2024.
Namun cita-cita itupun kini pupus.
Keluarga dan teman-teman Winda merasa kehilangan sosok yang humble atau mudah bergaul dan dikenal perempuan berjiwa pemimpin.
"Temannya banyak, kalau di antara teman-temannya putri Saya seperti pemimpin mereka walaupun perempuan," ungkap ayah kandung Winda, Erwin Open Pakpahan, dikutip dari Banjarmasin Post pada Rabu (27/12/2023).
Adapun teman yang memberikan Winda minuman hingga meninggal dunia adalah R.
Adapun R merupakan teman Winda yang dikenalnya sejak sekolah dasar.

Minuman yang diberikan R kepada Winda ternyata mengandung metanol yang akhirnya membuat Winda meninggal.
Polres Kotim telah menetapkan R sebagai tersangka pembunuhan mahasiswi calon dokter tersebut.
Mengetahui hal ini tentu keluarga korban syok mengingat kedekatan R dengan Windah.
"Malam itu Winda pamit untuk bertemu R yang dia kenal sejak SD," ungkap Erwin.
Erwin memang mengizinkan Winda bertemu R karena dibenaknya tak ada hal buruk yang akan menimpa Winda.
Winda adalah gadis riang dan suka berteman dengan siapa saja, selain itu dirinya banyak disukai teman-temannya.
Hal itu terbukti dari teman-teman Winda yang sering bermain ke rumahnya atau berkunjung saat perayaan Natal termasuk R.
"Winda ini memang punya banyak teman, memang sedikit tomboy bahkan pernah mengikuti turnamen futsal," beber Erwin.
Baca juga: Mau Dibangunkan Sopir Bus Sudah Tiba Jambi, Mahasiswi Ternyata Sudah Tak Bernyawa, Kondisi Terkuak
Entah apa yang pikirkan oleh R hingga memberikan minuman berbahaya tersebut kepada Winda.
Menurut cerita keluarga Winda memang memiliki rasa penasaran yang tinggi akhirnya tertarik mencicipi minuman yang ditawarkan R.
"Mungkin putri Saya tidak ada prasangka buruk karena sudah mengenal pelaku dari SD bahkan pernah satu kelas," ungkap Ibu Kandung Winda, Sri Dali.
"Saya tidak terima Winda disebut R seorang peminum, Saya tahu betul putri Saya tidak seperti itu," lanjutnya.
Polres Kotim menetapkan dua tersangka berinisial A dan R atas pembunuhan Winda.
Erwin mengapresiasi Polres Kotim yang telah berhasil mengungkap kasus kematian anaknya.
"Semoga tidak ada Winda-winda lain yang menimpa nasib yang sama," pungkasnya.

Cuaca Panas hingga Udara Terasa Pengap, Benarkah Sinyal Musim Hujan Segera Tiba? ini Kata BMKG |
![]() |
---|
Kekayaan Nanik S Deyang Wakil Kepala BGN yang Kini Jadi Sorotan, Menangis usai Siswa Keracunan |
![]() |
---|
Dalih BGN soal Penyebab Kasus Keracunan MBG, Singgung SPPG Kurang Jam Terbang |
![]() |
---|
Langkah Prabowo Setelah Viral Ribuan Siswa di Indonesia Keracunan MBG, Hanya Panggil 1 Orang |
![]() |
---|
Ada Serpihan Kaca Dalam Menu MBG, Pihak SPPG Bongkar Kronologi hingga Ungkap Permintaan Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.