Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Adit Guru SD Baru Lolos PPPK dan Siap Dilantik Bulan ini, Kini Justru Masuk Penjara

Seorang guru SD ditangkap polisi padahal bulan ini bakal dilantik sebagai PPPK Guru.

KOMPAS.COM/Dok. Polres Inhu
GURU JUAL SABU - Seorang guru sekolah dasar di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau yang baru lolos (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) ditangkap polisi. Pelaku adalah Aditya Kurniawan alias Adit (30), Rabu (1/10/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang guru sekolah dasar di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau yang baru lolos (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) ditangkap polisi.

Ia adalah Aditya Kurniawan alias Adit (30).

Guru Adit ditangkap polisi karena mengedarkan narkotika jenis sabu.

Ia tidak akan bisa dilantik menjadi PPPK guru lantaran harus mendekam di balik jeruji besi akibat ulahnya.

Pelaku ditangkap tim Satuan Reserse Narkoba Polres Inhu pada Minggu (28/9/2025) malam di wilayah Kecamatan Seberida, Inhu.

Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar melalui Kasi Humas Aiptu Misran, mengatakan penangkapan guru tersebut setelah petugas menangkap dua pelaku lainnya.

Baca juga: Keresahan Guru Diminta Ganti Rugi Ompreng MBG Rp 80 Ribu hingga Dapat Keluhan dari Pedagang Kantin

"Awalnya petugas menangkap Elga Ferdianto alias Elga (24) dan Rio Abdulrahman alias Rio (25)," ujar Misran kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (1/10/2025).

Dari tangan pelaku, petugas menyita sabu seberat 0,28 gram.

Kedua pelaku mengaku mendapat sabu dari Aditya Kurniawan. Petugas mencari keberadaan Aditya Kurniawan.

Petugas akhirnya menangkap Aditya Kurniawan bersama satu pelaku lainnya, Juwanto alias Wanto.

Polisi menyita 14 paket sabu berukuran kecil dan 2 unit handphone, serta plastik pembungkus sabu.

Oknum guru SD yang ditangkap atas kasus peredaran narkoba, di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Rabu (1/10/2025).
Oknum guru SD yang ditangkap atas kasus peredaran narkoba, di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Rabu (1/10/2025). (KOMPAS.COM/Dok. Polres Inhu)

Bulan ini akan dilantik jadi PPPK

"Pelaku Aditya Kurniawan merupakan seorang guru SD. Dia juga baru lulus jadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dan bulan ini akan dilantik," ungkap Misran.

Keempat pelaku kini dijebloskan ke penjara Polres Inhu.

Mereka dijerat dengan Pasal 114 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.

Baca juga: Guru Rabiyati Ikhlas Gantikan Para Guru PNS Digaji Negara Tapi Ogah Ngajar, Jika Hujan Listrik Mati

Beda nasib PPPK lainnya

Berbeda dengan guru Adit yang lolos PPPK namun tak bisa dilantik karena jual sabu dan harus dipenjara, seorang PPPK ini mendatangi makam setelah dilantik jadi PPPK.

Ahmad Fauzi (46), seorang warga Kota Pekanbaru, Riau, tak menyangka akhirnya menjadi seorang aparatur sipil negara (ASN).

Fauzi mengikuti pelantikan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bersama 5.884 orang lainnya di Stadion Utama Riau Kota Pekanbaru, Senin (29/9/2025).

"Alhamdulillah, sudah dilantik dan terima SK PPPK," ucap Fauzi saat diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, Selasa (30/9/2025).

Kepala rumah tangga dua orang anak ini sebelumnya bekerja sebagai honorer di bagian umum di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau di Pekanbaru.

Ia menjadi honorer sejak 2009. Setelah 16 tahun mengabdi, akhirnya merasakan menjadi seorang ASN.

Fauzi mengungkapkan rasa bangganya karena kesabaran selama ini membuahkan hasil.

"Alhamdulillah, saya sangat bangga dan terharu. Pas dilantik saya sujud syukur," kata Fauzi.

Setelah dilantik menjadi PPPK, Fauzi langsung video call dengan ayahnya.

Baca juga: Sosok Kepsek dan Guru Karaoke saat Jam Pelajaran, Minta Maaf Pakai TV Bantuan Presiden: Uji Coba

Ia menyampaikan kepada sang ayah bahwa dirinya akhirnya berhasil menjadi ASN.

"Ayah tak bisa datang. Ibu sudah meninggal, tetapi keluarga yang lain ada datang, kemarin saya undang," sebutnya.

Selesai pelantikan, Fauzi langsung datang ke rumah ayahnya untuk memperlihatkan SK.

"Saya temui bapak bawa SK. Bapak ucapkan selamat sudah berhasil jadi ASN. Beliau bilang selama ini selalu mendoakan saya dan shalat tahajud tiap malam agar menjadi sukses. Bapak juga berpesan supaya bekerja lebih baik lagi," kata Fauzi.

Di satu sisi, Fauzi merasa sedih karena sang ibu tak bisa lagi melihat keberhasilan anaknya.

Namun, ia akan datang ke makam ibundanya di Jalan Delima, Pekanbaru, untuk menyampaikan kabar baik itu.

"Saya nanti mau ke makam ibu. Mau lapor ke ibu sudah jadi ASN," sebut Fauzi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved