Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Tangis Saidi Harap Cemas Lihat Monitor, Menanti Cucu yang Jadi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

Saidi adalah warga Sidoarjo yang berharap agar cucunya bisa dievakuasi, meski keinginannya agar korban bisa selamat.

Editor: Torik Aqua
TribunJatim.com/Ahmad Zaimul Haq dan KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH
MENATAP LAYAR - (kanan) Tampilan live alat berat mulai dikerahkan untuk membongkar puing Musala Ponpes Al Khoziny untuk mengevakuasi korban yang terjebak puing ditayangkan di posko Basarnas, Kamis (2/10/2025). (kiri) Saidi (67) warga Sidoarjo saat menunjukkan foto cucunya yang belum ditemukan dari runtuhan mushala Ponpes Al Khoziny, Jumat (3/10/2025). 

13 orang dinyatakan meninggal dunia, puluhan lainnya masih dalam proses pencarian.

Kisah proses evakuasi

Tim SAR melakukan evakuasi terhadap korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Proses evakuasi cukup dramatis lantaran petugas harus melewati galian sempit dengan diameter 60 cm dan harus dilakukan dengan kehati-hatian.

Perjuangan personel tim SAR evakuasi korban ini diungkap oleh Direktur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo.

Ia mengungkapkan, metode penyelamatan terpaksa dilakukan dengan membuat galian sempit di bawah beton.

Mengingat saat itu belum bisa digunakannya alat berat untuk proses evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan bangunan.

“Galian dalam kondisi terbatas untuk dilewati dari segi diameter galian hanya 60 cm dengan kedalaman 80 cm," ungkap Yudhi dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025), dikutip dari kompas.tv.

Atas kondisi tersebut, untuk menjangkau lokasi korban, evakuasi dilakukan tim SAR dengan merayap selama tiga jam.

"Personel harus merayap dalam posisi tengkurap tiga jam setiap shift agar bisa mencapai lokasi korban,” jelasnya.

Baca juga: Polda Jatim Kumpulkan DNA Keluarga Korban Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

7 korban berhasil dievakuasi

Proses evakuasi itu membuahkan hasil dengan ditemukannya tujuh korban tambahan pada Rabu (1/10) atau hari ketiga operasi SAR digelar.

Di mana dari tujuh korban yang dapat dievakuasi Rabu kemarin, lima di antarnya dalam kondisi selamat, sementara dua lainnya meninggal dunia.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan kesulitan dalam melakukan upaya evakuasi tersebut, salah satunya, kondisi reruntuhan yang tidak stabil.

“Setiap getaran berisiko memicu runtuhan tambahan. Karena itu kami mengutamakan kehati-hatian agar korban maupun petugas tetap selamat,” bebernya, dikutip dari Antara.

Petugas SAR gabungan saat mengevakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.
Petugas SAR gabungan saat mengevakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. (Dok. SAR Surabaya)

Baca juga: Cerita Alfatih Tertidur 3 Hari Dibawah Reruntuhan Musala Ponpes Al-Khoziny, Saya Mimpi Minum

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved