Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiap Hari Guru SMPN 7 Sebrangi Sungai untuk ke Sekolah karena Tak Ada Jembatan, Anggota DPRD Miris

Sejumlah guru tiap hari sebrangi sungai untuk ngajar ke seklolah karena tak ada jembatan. Mereka adalah guru SMPN 7 Bambalamotu.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunSulbar/Taufan
NYEBRANG SUNGAI - Para guru SMPN 7 Bambalamotu, Desa Wulai, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat saat menyeberangi sungai dalam kondisi banjir demi mengajar. Kondisi ini makin parah saat musim hujan. 

TRIBUNJATIM.COM - Sejumlah guru tiap hari sebrangi sungai untuk ngajar ke sekolah karena tak ada jembatan.

Mereka adalah guru SMPN 7 Bambalamotu.

SMPN 7 Bambalamotu berada di Desa Wulai, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.

Para guru harus menempuh perjalanan berat setiap hari untuk sampai ke sekolah.

Saat sebrangi sungai, mereka harus menenteng tas dan sepatu agar tidak basah.

Kondisi ini semakin sulit saat musim hujan.

Arus sungai menjadi deras dan air meluap hingga ke jalan setapak yang biasa dilalui.

Salah satu guru, Khairil Anwar, mengatakan kondisi tersebut telah berlangsung bertahun-tahun.

“Sudah lama kami seperti ini. Kalau musim hujan, air naik dan arusnya kencang. Tapi karena tidak ada jembatan, kami tetap harus menyeberang agar bisa mengajar,” ungkapnya, Senin (7/10/2025), melansir dari TribunSulbar.

Meski menghadapi risiko setiap hari, para guru tetap berusaha hadir di sekolah agar proses belajar mengajar tetap berjalan.

Baca juga: Penjelasan Lurah soal Warga Gotong Jenazah Sebrangi Sungai, Sebut Lumrah Ketimbang Putar Arah 2 Km

Kesulitan ini juga dirasakan para siswa dari enam dusun di seberang sungai.

Saat banjir datang, banyak siswa tidak bisa ke sekolah karena akses terputus.

"Kalau air naik, anak-anak di seberang sungai sering tidak bisa datang. Kami juga khawatir dengan keselamatan mereka,” tambah Khairil.

Para guru berharap pemerintah daerah segera mencari solusi.

Misalnya, membangun jembatan penghubung atau akses alternatif agar kegiatan pendidikan berjalan lebih aman dan lancar.

“Kami hanya berharap ada perhatian dari pemerintah. Kalau ada jembatan, tentu semua lebih mudah dan aman,” harap Khairil.

Kondisi ini menjadi potret nyata tantangan pendidikan di pedalaman Pasangkayu.

Meski terbatas, semangat guru dan siswa tetap terjaga.

Baca juga: Kisah Orangtua Siswa Gendong Anaknya Sebrangi Lahar Gunung untuk Sekolah, Tiap Banjir selalu Cemas

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu Andrias buka suara soal perjuangan guru dan warga di Desa Wulai, Kecamatan Bambalamotu, Sulawesi Barat yang harus menyebarangi sungai deras setiap hari untuk pergi mengajar.

Kejadian ini membuat Andrias sangat prihatin atas kondisi tersebut, terlebih saat anak-anak sekolah dan guru ini melintasi sungai setiap harinya.

Mereka harus berjuang bertaruh nyawa demi pendidikan, apalagi di tengah musim penghujan tentu ini menjadi ancaman bagi mereka.

Politisi PDI Perjuangan ini, sebagai wakil rakyat tentu sangat miris dan sedih masih ada warga di Pasangkayu masih memiliki keterbatasan akses untuk berkativitas.

“Saya sangat prihatin melihat warga dan guru di sana kesulitan menyeberangi sungai yang deras, apalagi kalau musim hujan. Ini sangat membahayakan,” ungkap Andrias, Selasa (7/10/2025).

Menurutnya, sebelumnya Andrias sudah pernah menerima aspirasi dari warga saat melangsungkan reses di Desa Wulai. Warga ingin dibangunkan jembatan supaya mereka merasakan jalur transportasi memadai.

Namun dari hasil reses tersebut, hingga kini tak kunjung terealisasi,  padahal masyarakat sangat berharap pemerintah daerah bisa membangun infrastruktur jembatan.

“Keselamatan warga dan kelancaran aktivitas belajar mengajar harus menjadi prioritas. Kami akan dorong pemerintah daerah untuk segera membangun jembatan agar warga tidak lagi terisolir saat musim hujan,” tegasnya.

Diketahui, di Desa Wulai terdapat enam dusun yang sering terisolir akibat tidak adanya jembatan, yakni Dusun Wulai 2, Sinjanga, Pinora’a, Batu Bete, Saluvuko, dan Saluvu.

Sebelumnya, sejumlah guru SMPN 7 Bambalamotu di Desa Wulai harus menyeberangi sungai besar setiap hari demi mengajar. 

Saat musim hujan, arus sungai semakin deras sehingga aktivitas belajar mengajar sering terganggu karena akses ke sekolah terputus.

Andrias berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti persoalan tersebut agar aktivitas pendidikan di wilayah itu bisa berjalan aman dan lancar tanpa mengorbankan keselamatan warga.

Baca juga: Anak SD Sebrangi Sungai Demi Bisa Sekolah, Orangtua Sebut Tak Ada Jalan Lain, Kades: Sudah Terbiasa

Sebelumnya juga viral siswa dan siswi sekolah di enam Dusun yang berada di Desa Wulai, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat menyeberangai sungai untuk ke sekolah.

Enam Dusun tersebut di antaranya, Wulai 2, Sinjanga, Pinoraa, Batu Bete, Saluvuko dan Saluvu.

"Anak-anak mereka harus melewati sungai untuk ke sekolah, karena letak sekolah mereka berada di dusun sebelah.

"Kalau banjir, mereka semua tidak ada yang bisa berangkat ke sekolah," terang Antoni, warga setempat saat ditemui dikonfirmasi, Jumat (2/5/2025).

Sebagai orangtua, ia tentu tidak mengizinkan anak-anaknya harus mempertaruhkan nyawa, menyebrangi sungai itu ketika banjir.

"Banjirnya besar, tentunya sangat berbahaya bagi anak-anak kami," tambahnya.

Luas sungai yang harus mereka lewati sekitar 100 meter, dengan kondisi berbatu.

Baca juga: Harapan Bidan Sebrangi Sungai Demi Obati Pasien Dijawab Prabowo, Dana Jembatan Disiapkan Rp26,5 M

Satu-satunya akses bagi warga di sana untuk keluar dusun, hanyalah dengan cara menyebrangi sungai tersebut.

"Bahkan kalau banjir, tidak ada yang bisa keluar dari dusun," kata Antoni.

Begitupun warga yang kebetulan berada di luar dusun ketika banjir, mereka juga tidak bisa pulang ke rumah.

Hal ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Anak-anak di sana sudah terbiasa membuka sepatu serta menggulung celana untuk menyebrangi sungai besar itu.

Akan tetapi, warga di sana sangat berharap adanya pembangunan jembatan, sebagai penghubung 6 dusun itu dengan daerah luar.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved