Berita Viral
Sekolah Kembalikan 70 Ompreng Demi Cegah Insiden Keracunan MBG, Menu Bihun hingga Tahu Krispi Basi
Maraknya insiden keracunan MBG atau Makan Bergizi Gratis membuat sekolah waspada. Di antaranya seperti yang dilakukan SMA 2 Temanggung, Jawa Tengah.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Maraknya insiden keracunan MBG atau makan bergizi gratis membuat sekolah waspada.
Di antaranya seperti yang dilakukan SMA 2 Temanggung, Jawa Tengah.
Sekolah itu mengembalikan 50 hingga 70 ompreng berisi makanan utuh kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Giyanti pada Selasa, 30 September 2025.
Langkah ini diambil karena menu MBG yang dikirimkan diduga sudah basi sebelum disantap oleh siswa.
Koordinator MBG di SMA Negeri 2 Temanggung, Retno Indarti, mengatakan menu MBG saat itu berisi sambal kreni, bihun, tahu krispi, dan melon.
“Ketika makanan diangkat, ada buihnya,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).
Retno menyebut, beberapa ompreng memiliki aroma tidak sedap dan menyengat.
Ia pun langsung melaporkan temuan itu kepada pihak SPPG Giyanti selaku produsen sekaligus distributor MBG.
Meski ada laporan dugaan makanan basi, SPPG Giyanti tetap mengedarkan menu MBG ke SMA Negeri 2 Temanggung hingga Jumat, 3 Oktober 2025.
“Yang hari Selasa saya juga makan. Tapi, tidak ada reaksi,” beber Retno, melansir dari Kompas.com.
Retno juga mengaku telah berulang kali mengingatkan para siswa agar tidak menyantap makanan MBG jika terlihat atau tercium seperti basi.
Tercatat ada 1.066 siswa yang menjadi penerima manfaat program MBG di sekolah tersebut.
Baca juga: Menu MBG Kentang Rebus dan Pangsit Goreng Dipertanyakan, BGN Berikan Alasan: Mengurangi Food Waste
Kepala SMA Negeri 2 Temanggung, Budi Hartono, mengatakan sejumlah siswa mengalami mual dan diare setelah menyantap menu MBG pada 30 September 2025.
“Hari Rabu mereka tetap bersekolah,” ucapnya kepada Kompas.com.
Pihak sekolah kemudian mengambil sampel acak dari empat ruang kelas yang melaporkan gejala keracunan.
Menurut Budi, setiap kelas terdapat lima hingga tujuh siswa yang menunjukkan gejala.
Namun, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung menunjukkan jumlah siswa terdampak jauh lebih banyak.
Dalam laporan resmi, 259 siswa SMA Negeri 2 Temanggung dan 155 siswa SMA Negeri 3 Temanggung dilaporkan mengalami pusing, mual, dan diare setelah menyantap menu MBG yang dipasok oleh SPPG Giyanti.
“Keluhan yang muncul kurang lebih 60 menit setelah santap MBG,” bunyi laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.
Baca juga: Dampak Negatif MBG Bikin Pedagang Menjerit, Sebut Dapur Tak Pernah Beli Daging & Sayuran di Pasar
Sementara itu, setelah menerima laporan dugaan keracunan massal, Badan Gizi Nasional (BGN) memutuskan menghentikan sementara operasional SPPG Giyanti terhitung mulai 3 Oktober 2025.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo, mengatakan penghentian dilakukan karena adanya indikasi kuat bahwa menu MBG yang diproduksi SPPG Giyanti menjadi penyebab sejumlah siswa mengalami gejala keracunan.
“Ada indikasi (siswa) terdampak makanan (MBG),” ucap Ripto kepada Kompas.com, Selasa (7/10/2025).
Ia menjelaskan, penghentian sementara itu dilakukan sambil menunggu hasil investigasi dan uji laboratorium terhadap sampel makanan MBG yang diduga bermasalah.
“Hasil investigasi menentukan (SPPG Giyanti) diaktifkan kembali atau dinonaktifkan,” cetusnya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah SPPG Temanggung, Ulfi Rizki Asmarani, belum bersedia memberikan penjelasan terkait situasi terkini.
“Saya belum bisa memberikan keterangan,” ucapnya singkat.
Hingga berita ini dimuat, pihak SPPG Giyanti belum memberikan klarifikasi resmi mengenai penyebab pasti insiden tersebut maupun langkah perbaikan yang akan ditempuh.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memastikan program MBG akan terus dilanjutkan meski belakangan sempat terjadi insiden keracunan MBG di sejumlah daerah.
Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam Akad Massal 26.000 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan serah terima kunci di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).
Prabowo menegaskan, secara statistik, jumlah kasus keracunan yang terjadi sangat kecil jika dibandingkan dengan skala distribusi MBG di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, hari ini sudah hampir mencapai 30 juta penerima manfaat. Sudah kita beri pangan lebih dari 1 miliar makanan. Ada kekurangan, ada keracunan ini kita benahi. Tapi dari segi statistik dibandingkan dengan yang sudah kita hasilkan ternyata penyimpangan, kekurangan. Bukan penyimpangan sengaja, tapi katakanlah deviasi itu adalah ternyata 0,000017 persen,” ujar Prabowo, melansir dari Tribunnews.
Prabowo menambahkan bahwa capaian tersebut merupakan hal yang membanggakan. Menurutnya, pemerintah sedang memperketat standar keamanan dapur MBG di seluruh Indonesia untuk memastikan kualitas makanan terjamin.
“Kita ingin sama sekali tidak ada keracunan itu kita kerja keras sekarang. Semua dapur nanti harus dilengkapi alat cuci ompreng yang kuat dengan ultraviolet atau dengan gas atau dengan air yang sangat panas. Kemudian juga filter untuk air harus ada, dan test kit sebelum makanan dikirim. Semua tukang masak juga harus terlatih,” katanya.
Baca juga: Gubernur Minta Publik Tidak Berlebihan soal Insiden Keracunan MBG, Ada 2.700 Korban di Wilayahnya
Eks Danjen Kopassus itu menegaskan, program MBG merupakan bagian penting dari strategi pemerintah menjamin gizi anak-anak Indonesia sebagai pondasi generasi emas 2045.
“Anak-anak kita harus cukup makan, harus bergizi. Makan Bergizi Gratis ini akan terus berjalan,” ucapnya.
Meski ada insiden keracunan, Prabowo menilai pencapaian sejauh ini membanggakan.
“Kita ingin sama sekali tidak ada keracunan, itu yang kita kejar sekarang. Tapi dengan capaian 30 juta anak yang sudah merasakan, deviasi sekecil itu masih jauh di bawah rata-rata,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
insiden keracunan MBG
makan bergizi gratis
SMA 2 Temanggung
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
meaningful
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Pihak Pemkot Tindak Ari yang Tembok Jalan Umum Pakai Pagar Besi, Warga Kerap Cium Bau Busuk |
![]() |
---|
Aci Ibu Korban Begal Bingung Cari Rp 30 Juta untuk Operasi, Kondisi Kaki Anak Parah Sepulang dari RS |
![]() |
---|
Zubair Heran Mobilnya Ditolak Isi BBM, Malah Lihat Kelakuan SPBU Isi Solar ke Avanza |
![]() |
---|
Nasib Pilu Guru Terjang Sungai Demi ke Sekolah, Khawatir Kondisi Siswa saat Air Makin Naik |
![]() |
---|
Tabiat Ari yang Ngeyel Tutup Jalan Umum Dikuak Tetangga, Kurang Sosialisasi hingga Rumah Bau Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.