Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jalani Transplantasi Hati Babi, Lansia Hanya Bertahan Hidup 171 Hari, Keluarga Telanjur Setuju

Seorang pria hanya hidup 171 hari setelah menerima donor hati babi. Peristiwa ini terjadi di China.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
THINKSTOCKS
DONOR HATI BABI - Foto ilustrasi. Seorang pria berusia 71 tahun di China menerima donor hati babi hasil rekayasa genetik pada Mei 2024 dan bertahan hidup hanya 171 hari setelah prosedur tersebut dilakukan. 

Setelahnya, hati pria tersebut masih berfungsi normal hingga ia mengalami pendarahan saluran cerna bagian atas di hari ke-135.

Pasien tersebut akhirnya meninggal karena pendarahan pada hari ke-171 setelah menjalani prosedur implantasi organ hati babi.

Baca juga: Sosok Dokter Tan Shot Yen Kritik Menu MBG dan Soroti Peran Ahli Gizi: Mereka Ditanya Gak Ngerti

Salah seorang dari tim dokter dan presiden RS, Dr. Beicheng Sun mengungkapkan bahwa transplantasi hati menggunakan organ hewan memiliki tantangan tersendiri.

"Semua orang selalu berkata, 'oh, hati terlalu rumit untuk ditransplantasikan dibandingkan dengan jantung atau ginjal'," ujar Sun, dikutip dari CNN, Kamis (9/10/2025).

Diketahui, para ilmuwan telah berhasil mentransplantasikan ginjal dan jantung babi kloning ke manusia, ke pasien mati otak.

Namun, para ahli memiliki beberapa kekhawatiran tentang apakah hati merupakan kandidat yang cocok untuk prosedur yang sama.

Berbeda dengan jantung dan ginjal yang memiliki fungsi lebih sempit, hati lebih rumit untuk digantikan dengan organ babi karena ukurannya yang besar.

Organ hati juga memiliki suplai darah ganda dan beragam fungsi, termasuk menyaring darah, membuang racun berbahaya, dan juga memproses nutrisi.

Selain itu, hati juga berperan dalam pembekuan darah, mengatur gula darah, hingga mendetoksifikasi zat berbahaya seperti alkohol dan obat-obatan.

Tahun lalu, para dokter di Penn Medicine berhasil melakukan perfusi hati eksternal pertama di dunia  menggunakan organ babi hasil rekayasa genetika.

Prosedur tersebut dilakukan dengan mengalirkan darah pasien mati otak melalui hati babi agar ke luar tubuh pasien. Dalam kasus itu, pasien tidak mengalami peradangan dalam 72 jam.

Adapun transplantasi hati babi pada 2024 lalu ini diterbitkan dalam Jurnal Hepatology pada Kamis (9/10/2025) atas persetujuan keluarga pasien.

Sementara itu pada awal tahun 2025, seorang pasien wanita berusia 69 tahun, yang menderita gagal ginjal sejak 8 tahun terakhir, kini hidup dengan ginjal babi hasil rekayasa genetika.

Keberhasilan ini menjadikannya orang ketiga di dunia yang menerima transplantasi organ dari hewan setelah dua orang sebelumnya melakukan transplantasi ginjal babi di Amerika Serikat.

Setelah hampir tiga minggu setelah operasi, pasien asal China ini dilaporkan dalam kondisi sangat baik dan ginjalnya berfungsi dengan normal.

Baca juga: Cita-cita Dokter Tak Tercapai, Wanita Sragen Lulusan SMA Jadi Gadungan, Tipu Pasien Rp500 Juta

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved