Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Korea Utara Unjuk Kekuatan, Luncurkan Rudal Jelang Presiden AS Donald Trump Kunjungi Korsel

Uji coba itu dilakukan untuk unjuk kekuatan negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut. Korea Utara menguji coba rudal jelajah laut-ke-permukaan.

Editor: Torik Aqua
Foto: Vladimir Smirnov, TASS via Tribunnews
AJAK ANAK - Foto ini diambil dari laman Kantor Presiden Rusia pada Kamis (21/8/2025) memperlihatkan Pemimpin Republik Rakyat Demokratik Korea Utara (DPRK), Kim Jong-un, saat pertemuan Rusia-Korea Utara di Kosmodrom Vostochny, Rusia, pada 13 September 2023. Alasan Kim Jong Un ajak anak perempuannya terungkap. 

TRIBUNJATIM.COM - Korea Utara kini sudah melakukan uji coba rudal pada Selasa (28/10/2025).

Uji coba itu dilakukan ternyata untuk unjuk kekuatan negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut.

Korea Utara menguji coba rudal jelajah laut-ke-permukaan ke Laut Kuning pada Selasa (28/10/2025).

Laut Kuning merupakan perairan di antara Tiongkok bagian timur dan Semenanjung Korea, menjadi bagian dari Laut Cina Timur.

Baca juga: Jangan Ucapkan Hamburger, Karaoke dan Ice Cream di Korea Utara, sudah Dilarang Kim Jong Un

Disebut “Kuning” karena warna airnya yang kekuningan akibat sedimen lumpur yang terbawa oleh Sungai Kuning (Huang He) dari daratan Tiongkok.

Laut ini memiliki nilai strategis dan militer yang sangat tinggi, karena menjadi jalur laut penting yang berbatasan langsung dengan Korea Utara, Korea Selatan, dan Tiongkok.

Selain itu, Laut Kuning sering menjadi lokasi uji coba rudal Korea Utara dan latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan, sehingga kerap menimbulkan ketegangan di kawasan Asia Timur.

Uji coba itu dilakukan hanya beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai kunjungannya ke Korea Selatan.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan pada Rabu (29/10/2025) bahwa rudal tersebut terbang selama lebih dari dua jam sebelum secara akurat mengenai target.

Pyongyang menyebut peluncuran itu sebagai bagian dari “upaya memperkuat kekuatan nuklir untuk mencegah perang.”

Pejabat militer tinggi Korea Utara, Pak Jong Chon, memimpin langsung uji coba tersebut.

Ia menyebut peluncuran ini sebagai “keberhasilan penting” dalam menunjukkan kemampuan strategis Korea Utara kepada “musuh-musuhnya.”

PERANG BERAKHIR - Gambar diunduh dari Facebook The White House, Kamis (9/10/2025), memperlihatkan Presiden AS Donald Trump dalam unggahan pada 9 Oktober 2025. Donald Trump nyatakan perang Gaza berakhir.
PERANG BERAKHIR - Gambar diunduh dari Facebook The White House, Kamis (9/10/2025), memperlihatkan Presiden AS Donald Trump dalam unggahan pada 9 Oktober 2025. Donald Trump nyatakan perang Gaza berakhir. (Facebook The White House via Tribunnews)

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan militer mendeteksi peluncuran rudal itu sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Seoul dan Washington, lanjutnya, tetap siap memberikan “respons dominan” terhadap provokasi apa pun.

Peluncuran ini terjadi hanya beberapa jam sebelum Trump bertemu Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung di Gyeongju.

Pertemuan itu digelar dalam rangka pertemuan tingkat tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

Berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One, Trump meremehkan tindakan Pyongyang.

“Dia (Kim Jong Un) sudah meluncurkan rudal selama puluhan tahun, kan?” ujarnya seperti dikutip Associated Press.

Trump menegaskan bahwa dirinya masih “memiliki pemahaman yang baik” dengan Kim dan tetap terbuka untuk pertemuan di masa depan.

Menurut Al Jazeera dan The New York Times, uji coba terbaru ini menyusul peluncuran rudal balistik jarak pendek pekan lalu.

Rudal tersebut diklaim Korea Utara melibatkan sistem hipersonik baru.

Sejumlah pejabat Korea Selatan menyebut pertemuan antara Trump dan Kim tidak akan terjadi selama kunjungan kali ini.

Korea Utara diketahui menolak segala bentuk perundingan dengan Washington dan Seoul sejak diplomasi nuklir dengan Trump gagal pada 2019.

Dalam laporan AP News, KCNA juga menyebut uji coba itu dilakukan bersamaan dengan latihan di atas kapal perusak baru Korea Utara, Choe Hyon dan Kang Kon.

Kapal itu disebut Kim Jong Un sebagai aset utama dalam memperkuat angkatan laut negaranya.

Kim belakangan ini menjalin kedekatan dengan Rusia.

Menurut The New York Times, Korea Utara mengirim pasukan dan perlengkapan militer untuk mendukung perang Presiden Vladimir Putin di Ukraina.

Pyongyang juga menyerukan “Perang Dingin baru” melawan Barat yang dipimpin Amerika Serikat.

Trump sendiri dijadwalkan melanjutkan agendanya di Korea Selatan dengan bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Pertemuan itu bertujuan membahas stabilitas kawasan dan potensi diplomasi trilateral.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved