Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Curhat Pilu Kepsek, Guru SMA Digaji Rp 12.000 Hasil Iuran Wali Murid, Gedung Sekolah Masih Numpang

SMA Negeri 12 terletak di Desa Bukit Indah, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Bengkulu. Akses menuju SMA tersebut cukup sulit.

Editor: Torik Aqua
KOMPAS.COM/FIRMANSYAH
KONDISI - Plt. Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Kaur Bengkulu, Japilus curhat soal kondisi sekolah yang ia pimpin. Murid masih numpang saat belajar, guru honorer dibayar hasil iuran wali murid. 

TRIBUNJATIM.COM - Curhat pilu kepala sekolah (kepsek) tentang kondisi miris SMA Negeri 12, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.

Sekolah yang ia pimpin itu penuh dengan kekurangan, mulai dari gaji guru hingga masalah gedung sekolah.

Curhatan itu disampaikan kepsek kepada rombongan komisi IV DPRD provinsi yang tiba di sekolah mereka, Jumat (31/10/2025).

Diketahui SMA Negeri 12 terletak di Desa Bukit Indah, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Akses menuju SMA tersebut cukup sulit, karena jalan berbukit dan jalanan rusak.

Baca juga: Siswa di Jember Tolak Kepsek Menjabat Lagi, Dinilai Semena-mena Ganti Guru PKN dengan Guru Sejarah

Sekolah ini mendadak mencuat tatkala 153 siswanya membentangkan karton bertuliskan permintaan agar gubernur dan presiden membangun gedung sekolah mereka lalu diunggah ke media sosial usai memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025.

Tak lama kemudian, Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, berkunjung ke sekolah tersebut.

Selama ini siswa SMA Negeri 12 menumpang tiga ruangan milik SMP Negeri 22 di Kecamatan Nasal.

Plt Kepala Sekolah SMA Negeri 12, Japilus mengatakan, pertemuan dengan DPRD sudah lama mereka nantikan.

"Ini pertemuan yang sudah lama kami harapkan sebagai bentuk kepedulian. Saya sudah satu tahun lebih menjadi Plt Kepsek," kata Japilus.

Japilus merupakan guru tetap di SMK Negeri 4 Kaur. Ia diperbantukan menjadi Plt Kepala Sekolah di SMA Negeri 12.

Ia bercerita, kebanyakan murid SMA Negeri 12 Kaur tinggal di pedalaman dan perbukitan.

"Sekolah ini sudah jauh dan berada di perbukitan. Nah, anak-anak itu tempat tinggalnya lebih jauh lagi ke sekolah jalan kaki menempuh jalan ekstrim, becek, dan berlumpur," beber dia.

Ia merupakan guru induk bersertifikasi namun karena ditugaskan menjadi Plt Kepsek ternyata tidak ada jam mengajar.

Ilustrasi bangku sekolah - Siswa dihukum gurunya hingga berdarah, orang tua murid lapor ke polisi
Ilustrasi bangku sekolah (Warta Kota)

Ia mengisahkan, tiga tahun lalu awal mendirikan sekolah, siswa berjumlah 51 orang.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved