Suntikan Mematikan Perawat Bunuh 10 Pasien, Dihukum Seumur Hidup sebelum Habisi 27 Korban Lain
Perawat dinyatakan bersalah membunuh 10 pasien dan berusaha membunuh 27 lainnya dengan suntikan mematikan.
Ringkasan Berita:
- Perawat paliatif di Jerman dinyatakan bersalah membunuh 10 pasien dan berusaha membunuh 27 lainnya dengan suntikan mematikan.
- Ia menggunakan morfin dan midazolam.
TRIBUNJATIM.COM - Aksi keji seorang perawat paliatif di Jerman membuatnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Rabu (5/11/2025).
Untuk diketahui, paliatif adalah pendekatan perawatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya yang menghadapi penyakit serius yang mengancam jiwa.
Baca juga: Tubuh Siswa SD Melepuh Diduga Dibully Dsiram Air Panas Bekas Masak Mie, Ortu Tak Terima Respons Guru
Perawat tersebut dinyatakan bersalah membunuh 10 pasien dan berusaha membunuh 27 lainnya dengan suntikan mematikan.
Aksinya tersebut dilakukan antara Desember 2023 hingga Mei 2024, di sebuah rumah sakit di Wuerselen, dekat Aachen, sebagaimana dilansir AFP.
Pengadilan di Kota Aachen, Jerman barat, menyatakan bahwa pria berusia 44 tahun tersebut bersalah atas tindakannya.
Nama perawat pria tidak disebutkan karena aturan privasi Jerman.
Majelis hakim juga menilai bahwa tindakannya memiliki tingkat kesalahan yang sangat berat.
Sehingga dia tidak berhak mengajukan pembebasan bersyarat setelah 15 tahun, sebagaimana biasanya berlaku dalam hukuman seumur hidup di Jerman.
Jaksa menuduh pria tersebut bertindak layaknya 'penguasa hidup dan mati' atas pasien-pasien yang berada di bawah perawatannya.
Dalam persidangan yang dimulai Maret lalu, pihak pembela sempat menuntut pembebasan penuh bagi terdakwa.
Namun, jaksa berpendapat bahwa dia menyuntik para pasien lanjut usia dengan dosis tinggi obat penenang dan pereda nyeri semata-mata untuk mengurangi beban kerjanya saat bertugas pada malam hari.
Jaksa menggambarkan terdakwa sebagai sosok tanpa empati dan tidak pernah menunjukkan penyesalan.
Dia disebut menggunakan morfin dan midazolam, obat pelemas otot yang juga digunakan dalam eksekusi mati di Amerika Serikat (AS).
"Dia bekerja tanpa antusiasme dan tanpa motivasi," kata jaksa dalam persidangan, melansir Kompas.com.
Ketika menghadapi pasien yang membutuhkan perhatian lebih, ia justru menunjukkan rasa jengkel dan kurang empati.
| Ulah Kholil Pindahkan Bensin Malah Berniat Ingin Merokok, Bikin Rumahnya Kebakaran Rugi Rp 30 Juta |
|
|---|
| OTT Gubernur Riau Sampai ke Barbershop hingga Gunakan Drone, Ternyata Korupsi Demi Plesiran 3 Negara |
|
|---|
| Alasan Suami di Aceh Singkil Ceraikan Istri Jelang Pelantikan PPPK, Mertua sempat Tak Merestui |
|
|---|
| Nestapa Nelayan di Madura Terpaksa Bayar Pungli Rp 5000, Demi Dapat Solar per jeriken untuk Kapalnya |
|
|---|
| Puji Jokowi, Prabowo Minta Budaya Mengejek Pemimpin Terdahulu Dihilangkan: Pemimpin itu Manusia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/perawat-paliatif-membunuh-10-pasien-menggunakan-suntikan-mematikan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.