Polemik Ballon dOr, Muncul Seruan Ousmane Dembele Rampok Penghargaan Mohamed Salah

TRIBUNJATIM.COM - Polemik Ballon d'Or 2025 setelah penyerang timnas Prancis dan Paris Saint-Germain (PSG), Ousmane Dembele sukses meraih penghargaan menjadi Pemain Terbaik Dunia 2025 tersebut.

Ballon d’Or adalah penghargaan sepak bola tahunan bergengsi yang diberikan majalah France Football kepada pemain terbaik dunia.

Penilaian dilakukan berdasarkan performa individu, pencapaian bersama klub maupun tim nasional, serta kontribusi dalam satu tahun kalender.

Trofi ini pertama kali diberikan pada tahun 1956, dan kini dianggap sebagai salah satu penghargaan paling prestisius di dunia sepak bola, sejajar dengan gelar juara turnamen besar.

Baca juga: Impian Lama Mohamed Salah Sebentar Lagi Terwujud, Sempat Galau saat Perpanjang Kontrak The Reds

Muncul tudingan bahwa Ballon d'Or tersebut seharusnya diberikan kepada pemain depan Liverpool, Mohamed Salah.

Tudingan Ballon d'Or Mohamed Salah 'dirampok' kembali menggema setelah seremoni pengharagaan tersebut rampung berlangsung di Theatre du Chatelet, Paris, Prancis, Selasa (23/9/2025) dini hari WIB.

Penyerang timnas Prancis dan Paris Saint-Germain (PSG), Ousmane Dembele, sukses meraih penghargaan bergengsi Pemain Terbaik Dunia 2025 atau Ballon d'Or 2025.

Ousmane Dembele mengalahkan wonderkid Barcelona, Lamine Yamal dan rekan setimnya di PSG, Vitinha.

Dembele menjadi pemain Prancis kedua dalam 27 tahun terakhir yang berhasil meraih Ballon d'Or. Pemain asal Prancis yang mendapatkan Ballon d'Or sebelum Dembele adalah Zinedine Zidane pada 1998 dan Karim Benzema 2022.

Namun di tengah euforia Ousmane Dembele menyabet Ballon d'Or 2025, seruan yang cukup menggelitik bergema.

Adalah laman Express menuliskan artikel yang berisikan "Ballon d'Or 2025 Mohamed Salah dirampok".

Penyerang Liverpool dan timnas Mesir, Mo Salah, berada di peringkat akhir dalam gala Ballon d'Or 2025.

Express menyayangkan penghargaan Ballon d'Or 2025 sudah sepantasnya diberikan kepada Mo Salah, yang secara performa lebih apik ketimbang Ousmane Dembele.

Total sepanjang musim 2024/2025, Mo Salah mengemas 57 gol kontrobusi, dengan rincian 34 lesakan dan 23 berbuah assist dalam 52 pertandingan di lintas kompetisi.

Bahkan jika dibandingkan dengan Dembele, Mo Salah bisa bersaing.

Dalam rentang perhitungan Ballon d'Or 2025 yakni 1 Agustus 2024 hingga 13 Juli 2025, jumlah gol Salah tidak kalah jauh dari eks Barcelona itu. Berikut rinciannya:

Gol dan Assist Klub

1. Ousmane Dembele: 35 Gol, 16 assist dalam 53 pertandingan

2. Lamine Yamal: 18 Gol, 25 assist dalam 55 pertandingan

3. Mohamed Salah: 34 Gol, 23 assist dalam 52 pertandingan.

Gol dan Assist Internasional

1, Ousmane Dembele: 2 Gol, 0 Assist dalam 7 pertandingan

2. Lamine Yamal: 3 Gol, 1 Assist dalam 7 pertandingan

3. Mohamed Salah: 3 Gol, 1 Assist dalam 5 pertandingan

 
Jika berbicara keabsahan, tidak ada yang akan memprotes kelayakan Ousmane Dembele meraih Ballon d'Or 2025. 

Ia jadi pilar penting Les Parisiens meraih treble winners di musim 2024/2025 usai juara Ligue 1, Piala Prancis, dan Liga Champions

Pun dengan Lamine Yamal yang mempersembahkan treble domestik bagi Barcelona di musim 2024/2025. 

Tetapi jika membandingkan bagaimana tingkat kesulitan Liga Inggris dengan Ligue 1, Mohamed Salah, membuktikan bahwa kualitasnya dalam mencetak gol lebih baik ketimbang Dembele.

Hanya saja jumlah trofi yang diraih Liverpool tidak sesukses PSG maupun Barcelona.

Pelatih timnas Mesir, Hossam Hassan, pernah mengatakan bahwa Mohamed Salah sangat pantas untuk menyabet Ballon d'Or 2025.

"Mengingat kesulitan yang ia hadapi selama perjalanannya, ia pantas mendapatkannya," ujar Hossam Hassan, dikutip dari sumber yang sama."

"Dilihat dari besarnya tantangan yang Anda hadapi, dia pantas mendapatkannya. Jika diukur dari tahun-tahun kecemerlangan, keunggulan, dan kreativitas di liga terkuat di dunia, dia memang pantas mendapatkannya." terangnya menambahkan.

Dukungan kepada Mo Salah untuk meraih Ballon d'Or 2025 datang dari legenda Liverpool, Jamie Carragher. Hanya saja pernyataannya dinilai terlalu kontroversi karena mengarah ke Euro-sentris.

"Saya pikir dia (Salah-red) gagal meraih Ballon d'Or karena bermain untuk Mesir," jelas Jamie Carragher, dikutip dari SkySport.

Sebagai catatan, Ballon d'Or bukan masalah seorang pesepak bola mampu mencetak gol di tingkat kompetisi yang dinilai tersulit.

Kriteria penghargaan Pemain Terbaik Dunia meliputi: performa individu, pencapaian tim, dan fair play.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews