Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sedang Live Jualan, Affiliator TikTok Keluhkan Siaran Tiba-tiba Mati: Merugikan UMKM

Pelaku affiliator yang mempromosikan produk melalui live TikTok menyayangkan fitur tersebut sedang dibekukan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
freepik.com
SIARAN LIVE DIBEKUKAN - TikTok membekukan fitur siaran langsung atau live streaming di Indonesia. Kebijakan ini tentu disayangkan oleh pelaku affiliator dan pelaku usaha yang mempromosikan produk melalui platform ini. 

TRIBUNJATIM.COM - Buntut meluasnya demonstrasi di Tanah Air, untuk sementara waktu, TikTok membekukan fitur siaran langsung atau live streaming di Indonesia.

Kebijakan ini tentu disayangkan oleh pelaku affiliator yang mempromosikan produk melalui perusahaan aplikasi berbagi video yang menginduk ke ByteDance di China.

Hal itu seperti diungkapkan Yasmin Fadhilah, host live di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: Kesaksian Driver Ojol Jadi Korban Kekerasan Aparat Meski Tak Ikut Demo, Ditarik & Dipukul usai Salat

Ia mengatakan, fitur live streaming di TikTok sudah tidak bisa diakses pada Sabtu (30/8/2025), sekitar jam 20.30 WIB.

Saat itu, kolega Yasmin sedang menjajakan pakaian di TikTok dan tiba-tiba siaran langsung berhenti.

Yasmin bekerja sebagai affiliator dengan status pekerja lepas pada bisnis pakaian perempuan.

"Grup (aplikasi perpesanan) kami langsung ramai. Saat itu juga sudah enggak ada fitur live-nya," ujarnya kepada Kompas.com pada Senin (1/9/2025).

Kompas.com mencoba mengakses fitur Live TikTok pada Senin pagi.

Ketika menu siaran langsung dipilih, muncul notifikasi koneksi tidak stabil.

Selain itu, pengguna TikTok juga kehilangan fitur menonton siaran langsung di platform tersebut.

Yasmin mengatakan, siaran langsung melalui TikTok lebih menjangkau penonton yang lebih luas ketimbang platform lain.

Selain TikTok, perempuan berusia 21 tahun ini menggunakan fitur siaran langsung di Shopee.

"Merugikan UMKM. Karena Shopee engagement-nya tidak kemana-mana, cuma pengguna Shopee aja," keluhnya.

Jumlah penonton siaran langsung di TikTok juga diklaim lebih banyak daripada melalui Shopee.

Tampilan video live TikTok yang tidak bisa diakses.(Kompas.com/BILL CLINTEN)
Tampilan video live TikTok yang tidak bisa diakses.(Kompas.com/BILL CLINTEN)

Di TikTok, Yasmin bilang rata-rata penontonnya tujuh sampai sepuluh akun.

Sedangkan, di toko orange (julukan Shopee), penontonnya berkisar tiga akun.

"Di TikTok juga UMKM enggak perlu bayar iklan, enggak seperti di Shopee," kata dia.

Dampak non-aktifnya fitur siaran langsung di TikTok sudah dirasakan Yasmin.

Menurut dia, transaksi penjualan tidak begitu tinggi karena berkurangnya media promosi yang lebih luas.

Baca juga: Anggota DPRD Diduga Malah Asyik Dugem Rangkul Wanita saat Rakyat Demo, Bakal Diperiksa

Hal serupa juga dikeluhkan Agus Hariyanto atau biasa dikenal dengan nama Agus Gemoy, pemilik akun TikTok @mulutnetizzen.

Ia turut menyesalkan fitur live pada TikTok yang dihentikan sementara. 

Sebab, fitur live tersebut jadi salah satu aktivitas yang diandalkan Agus untuk mencari uang buat makan sehari-hari.

Dalam live-nya, Agus biasanya mengupas kebijakan-kebijakan pemerintah dan kelakuan pejabat negara yang dianggap kurang etis.

Biasanya, untuk sekali live selama tiga jam, Agus bisa mendapatkan uang dari gift penonton antara Rp50.000-Rp100.000.

"Biasanya dapat Rp50.000-Rp100.000, kadang juga Rp500.000, tapi itu jarang, ya cukup buat makan sehari-hari," kata Agus melalui sambungan telepon, Senin (1/9/2025).

Agus Harianto saat live TikTok
Agus Harianto saat live TikTok (Dok pribadi)

Agus menyebut, sejak TikTok menghapus fitur live, mata pencahariannya juga ikut terhapus.

Menurutnya, konten-konten yang diunggahnya meski banyak yang menonton, juga tidak bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Sebab, ia tidak bisa mendapatkan gift dari situ.

"Ya enggak bisa dapat uang kalau enggak live, konten itu kan enggak bisa di-gift, bisanya dapat uang kalau ada yang endorse," kata dia.

Agus berharap, TikTok segera mempertimbangkan untuk membuka lagi fitur live-nya.

Sebab, banyak orang seperti dirinya yang menggantungkan pendapatan dari fitur live tersebut.

Menurutnya, alangkah lebih baik jika TikTok memberikan pembatasan khusus untuk live yang menampilkan situasi demonstrasi yang dianggap kurang kondusif, ketimbang mematikan fitur live untuk semua kalangan.

"TikTok kan punya sistem yang canggih, misal yang tampilannya sudah demo rusuh ditakedown kan bisa, kalau yang di rumah memang jualan enggak usah dibatasi, ini lebih baik biar tidak ada yang dirugikan," ujar Agus.

Baca juga: Sri Mulyani Gelisah Tak Bisa Tidur Semalaman, Anak Ditangkap Polisi: Enggak Ada Niat Ikut Demo

Juru Bicara TikTok menyampaikan, penangguhan fitur TikTok Live setelah kericuhan di unjuk rasa yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.

"Kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok Live selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada," jelasnya, dikutip Kompas.com (30/8/2025).

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan penonaktifan fitur live di aplikasi TikTok dilakukan secara sukarela, bukan permintaan pemerintah.

"Mereka melakukan secara sukarela untuk penurunan fitur live dan kami justru berharap bahwa ini berlangsung tidak lama," kata Meutya saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (31/8/2025).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved