Yuk Berkunjung ke Toko Buku Bersejarah yang Pernah Didatangi Soekarno di Surabaya
Berjuluk Kota Pahlawan, Surabaya menyimpan banyak hal bersejarah, penuh bangunan cagar budaya yang menjadi saksi bisu sejarah seperti toko buku.
Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM,SURABAYA - Berjuluk Kota Pahlawan, Surabaya menyimpan banyak hal bersejarah.
Siapa yang menyangka jika Jalan Peneleh, Surabaya bukanlah sekadar gang kecil.
Jalan Peneleh adalah sebuah kawasan yang dipenuhi bangunan cagar budaya yang menjadi saksi bisu sejarah di Surabaya.
Satu di antara bangunan-bangunan cagar budaya yang menjadi saksi bisu sejarah adalah sebuah toko buku yang ada di Gang Peneleh VII.
Toko Buku Peneleh berada di sebelah kiri dari arah masuk gapura Gang Peneleh VII atau tepatnya di seberang rumah HOS Tjokroaminoto atau Pak Tjokro, pemilik rumah kos yang diinapi Bung Karno semasa sekolah.
Memiliki ruangan berluas antara 3 x 9 meter, toko buku ini ternyata memiliki cerita menarik.
Berada di Jalan Peneleh, Gang Peneleh VII, Kecamatan Genteng, Surabaya toko buku ini dulu pernah didatangi Presiden Pertama Indonesia yaitu Ir Soekarno atau yang biasa dikenal Bung Karno.
Bung Karno mengunjungi Toko Buku Peneleh ini saat beliau menjabat sebagai Presiden RI.
Bukti dari kedatangan Bung Karno ke Toko Buku Peneleh dipajang tepat di atas lemari sebelah kanan pintu masuk yang ada di toko.
Terpajang sebuah foto yang memperlihatkan bahwa pada tanggal 18 Desember 1956, Bung Karno pernah mengunjungi toko tersebut.

Bukti dari kedatangan Bung Karno ke Toko Buku Peneleh dipajang tepat di atas lemari sebelah kanan pintu masuk yang ada di toko. (TRIBUNJATIM.COM/TRIANA KUSUMANINGRUM)
Pada gambar itu terlihat Bung Karno yang mengenakan peci sedang berada di dalam toko tersebut bersama pemilik toko yaitu Abdul Latif Zein, pemilik Toko Buku Peneleh.

"Toko Buku Peneleh itu bangunannya tidak berubah dari jaman dahulu, penataan etalase toko pun tidak berubah sejak dulu," tutur Eko Hos selaku ketua RT di daerah itu, Jumat (3/2/2017).
Hal tersebut juga dibenarkan oleh cucu pemilik Toko Buku Peneleh, Azhari, jika dua rak buku di toko tersebut masih asli sejak jaman dahulu.

Toko buku Peneleh pernah menjadi tempat percetakan atau penerbitan karya suatu tokoh yaitu Kyai Haji Mas Mansoer, seorang tokoh besar Muhammadiyah.