Situs Purbakala Diduga Bekas Kolam Pemandian Ditemukan di Wajak dan Tidak Terawat
Muhammad Nuraini (26) warga Dusun Karanganya, Desa Karanganyar, Poncokusumo menginformasikan adanya keberadaan situs purbakala di sosial media yang te
Penulis: Benni Indo | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Muhammad Nuraini (26) warga Dusun Karanganya, Desa Karanganyar, Poncokusumo menginformasikan adanya keberadaan situs purbakala di sosial media yang terletak di Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Somad, begitu sapaan akrabnya mengatakan kalau situs itu sebenarnya sudah lama diketahui warga. bahkan, belum ada yang memberi perhatian khusus terhadap keberadaan situs sehingga kondisinya tidak terawat.
Awal mula Somad mengetahui informasi tentang situs itu sekitar tiga bulan yang lalu. Ia tahu dari seorang teman yang rumahnya tidak berada jauh dari situs.
Ia sempat tidak percaya dan menganggap bercanda informasi yang ia dengar itu. Namun kemudian hari ia membuktikan informasi tentang keberadaan situs.
Ia pun mendapati kalau situs itu benar adanya. Ketika berada di lokasi, banyak rerumputan yang menutupi situs sehingga nampak tertutup. Somad bersama dua orang temannya pun berinisiatif membersihkan situs itu dari rerumputan dengan clurit.
“Kondisinya tidak terawat, jadi ya saya bersihkan. Kebetulan saya juga suka barang-barang antik,” kata Somad kepada TribunJatim.com.
Baca: Steril dari Situs, Pembangunan Sentra UMKM Trowulan Mojokerto Dilanjutkan
Di situs itu, Somad juga melihat adanya pahatan dan ukiran. Selain itu, juga ada aliran air di situs itu. Situs itu bentuknya seperti kolam dengan tinggi sekitar 1 meter dari tanah dan lebar 8 meter. Panjangnya yang ke arah belakang langsung menuju ke sungai. Jaraknya sekitar 10 meter dari sungai.
“Ada yang berbentuk seperti ganesha,” katanya menceritakan temuan pahatan kepada TribunJatim.com, Selasa (25/4/2017).
Dilanjutkan oleh Somad, ada beberapa bentuk situs yang hancur akibat tetesan air. Ada tiga situs di lokasi itu. Semuanya saling terhubung. Somad berharap ada pihak yang merawat dan menjaga situ itu karena merupakan bentuk kelestarian peninggalan nenek moyang. (Surya/Benni Indo)