PT PAL Lakukan Pemotongan Plat Pertama Calon Kapal Baru TNI AL
PT PAL melakukan pemotongan plat pertama Kapal Landing Platform Dock (LPD) bersama TNI AL, Jumat (28/4/2017).
Penulis: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aulia Fitri Herdiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT PAL melakukan pemotongan plat pertama Kapal Landing Platform Dock (LPD) bersama TNI AL, Jumat (28/4/2017).
TNI AL menambah armada perang pendukung LPD berukuran panjang 124 meter dan lebar 21 meter melalui kontrak dengan PT PAL nomor KTR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017 lalu.
Baca: OTT Pejabat PT PAL Indonesia Tak Ganggu Kerja Sama dengan Filipina
Pemotongan plat pertama ini dilakukan oleh Kepala Asisten Logistik, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Mulyadi bersama Direktur Utama PT PAL, Budiman Saleh di Divisi Kapal Niaga, PT PAL.
"Pemotongan plat sebagai awal dimulainya proses produksi kapal ini, dan alhamdulillah lebih cepat 2 bulan dari yang dijadwalkan," ucap Budiman Saleh, Direktur Utama PT PAL saat memberi sambutan.
Prosesi pemotongan plat juga disaksikan pejabat Teras Markas Besar TNI AL serta jajaran Komisaris dan Direksi PT PAL.
PT PAL telah memproduksi Kapal Landing Platform Dock (LPD) 125 meter pada tahun 2011 melalui Transfer of Technology, kini telah dikembangkan menjadi Strategic Sealift Vessel (SSV) 123 meter dan LPD 124 meter.
Baca: Posisi Manajer Keuangan Kosong Usai OTT KPK, Ini Kata Humas PT PAL
Budiman Saleh juga menjelaskan bahwa meskipun memiliki panjang kurang dari produksi LPD sebelumnya, kapal ini memiliki keunggulan mampu mengangkut pasukan beserta crew sebanyak 771 personil selama 15 hari berlayar dengan kecepatan mencapai maksimal 16 knot.
Kapal yang diprediksi selesai dalam waktu 23 bulan ini digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 HP, dan bobot penuh sebesar 7.200 ton.
Kapal ini dapat menjangkau jarak sepanjang 10.000 seamile.
Tak hanya itu, tambahnya, kapal ini juga mampu menampung 3 Helikopter Standby serta dilengkapi dengan kekuatan medis yang dapat menjalankan operasi kemanusiaan atau kegiatan non militer.
Sebagai kapal yang dapat menjadi kapal militer dan non militer, kapal ini dapat membawa serta 4 kapal yaitu 2 jenis kapal pengangkut pasukan batalyon dan 2 kapal pengangkut pasukan patroli militer.
"Harapannya digarap lebih cepat, maka selesainya bisa lebih cepat juga. Kalau telat nanti saya denda loh ya!" ujar Laksamana Muda TNI Mulyadi bergurau ke Budiman Saleh.
Baca: Dirut PT PAL Jadi Tersangka, Wartawan Dilarang Masuk Maupun Ambil Gambar Suasana Kantor
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/proses-pemotongan-plat-pertama-kapal_20170428_132843.jpg)