Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Perjuangan Madyani, Pahlawan Dibalik Lancarnya Perjalanan Kereta Api

Tiap hari, pria pahlawan tua harus berjalan kaki sejauh 8 kilometer untuk menunaikan tugas mulianya.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
SURYA/RAHADIAN BAGUS
Madyani, petugas penilik jalur kereta api memeriksa kondisi rel kereta api agar aman dilintasi, Kamis (25/5/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Matahari bersinar cerah pagi itu di Stasiun Babadan, Desa Dimong, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Waktu tepat menunjukkan pukul 06.44 WIB.

Tampak seorang pria bertubuh kurus mengenakan rompi oranye berlogo PT KAI dan bertopi, mengangkat besi berbentuk menyerupai gawang dengan roda di bagian kaki.

Pria ini kemudian meletakan gawang besi yang memiliki empat kaki dan empat roda kecil itu ke atas rel kereta.

Sejumlah peralatan, tampak tergantung di sisi kanan dan kiri gawang. Di antaranya lampu, kunci inggris, palu, dan sabit (arit), senter, yang dimasukan ke dalam ember plastik.

Madyani (53) sudah sekitar empat tahun bekerja sebagai petugas penilik jalur (PPJ).

Warga Jalan Kemuning gang IV Kelurahan Oro-oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun ini sedang menyelesaikan pekerjaanya, pagi itu.

"Tadi malam saya tidur di sini (Stasiun Babadan), sekarang mau cek jalur ke arah Stasiun Madiun," kata pria yang akrab disapa Pak Yani saat ditemui di Stasiun Babadan, Kamis (25/5/2017) pagi.

Baca: Lagi Asyik Terapi Batu Kerikil, Perempuan ini Malah Meregang Nyawa

Yani mengatakan, setiap hari kecuali pada saat jatah liburnya, ia harus berjalan kaki sejauh 8 kilometer dari Stasiun Madiun mulai pukul 22.00 WIB dan tiba di Stasiun Babadan sekitar pukul 00.18 WIB.

Kemudian keesokan harinya, ia kembali harus berjalan kaki ke arah sebaliknya, yakni dari stasiun Babadan mulai pukul 06.44 WIB, menuju Stasiun Madiun dan harus tiba di sana sekitar pukul 08.42 WIB.

"Setiap hari seperti ini, liburnya seminggu sekali, malam Senin," kata pria asal Kendal ini sambil mendorong peralatan sudah dia siapkan di atas rel.

Yani mengatakan, ia sudah bekerja di PT KAI Daop 7 sejak berusia 30 tahun. Ia memulai karirnya, dengan menjadi cleaning service, selama lebih dafi 15 tahun.

Ia juga pernah menjadi petugas penjaga perlintasan selama sekitar dua tahun, hingga akhirnya ia bekerja sebagai petugas penilik jalur.

Baca: Biadab, Hanya Modal Ngajak Nonton Kuda Lumping, Pria Suami TKI ini Cabuli Gadis Lugu Hingga Hamil

Pria lulusan SMK ini mengatakan, sebagai petugas penilik jalur, ia harus memastikan kondisi rel aman untuk dilintasi roda kereta api.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved