Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Inilah Jajajan Khas Gresik Diburu Pembeli Saat Ramadan

Jajanan Bongko kopyor dan Bonggolan menjadi salah satu menu berbuka puasa warga Gresik Kota.

Penulis: Sugiyono | Editor: Yoni Iskandar
TribunJatim/Sugiyono
Seorang penjual jajanan Bongko Kopyor dan Bonggolan menunjukkan jajanan khas Gresik yang menjadi menu khas berbuka puasa, Kamis (1/6/2017). 

 TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Jajanan Bongko kopyor dan Bonggolan menjadi salah satu menu berbuka puasa warga Gresik Kota.

Jajanan khas kota santri asal Pulau Mengare, Kecamatan Bungah, Gresik, Jawa timur ini banyak ditemukan di beberapa sudut kota Gresik sat bulan Ramadan seperti ini.

Bongko Kopyor jajanan yang terbuat dari berbagai bahan. Seperti, roti tawar, mutiara, pisang, santan, kepala muda, dan kolang kaling ini kemudian dibungkus daun pisang baru dikukus sampai masak.

Rasa gurih dan kental manis membuat jajanan khas Bongko Kopyor ini menjadi cocok untuk menu berbuka puasa.

Begitu juga dengan jajan Bonggolan yang terbuat dari tepung, daging ikan payus atau udang. Setelah diaduk kemudian dibungkus dengan daun pisang dan selanjutnya dikukus sampai matang.

Jajan Bonggolan karena bentuknya lonjong seperti tongkat yang tumpul. Rasa khas ikan menjadi renyah setelah digoreng dan menjadi menu berbuka puasa.

Rata-rata dari hanya menjual jajanan Bongko Kopyor mulai pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB, rata-rata bisa menjual 200 sampai 300 bungkus Bongko kopyor.

Dengan keuntungan sekitar Rp 400.000. Sebab rata-rata mendapat keuntungan Rp 2.000 perbungkus dari harga Rp 7.000 perbungkus. Belum termasuk hasil menjual jajan Bonggolan yang juga rame. Rata-rata untuk jajan Bonggolan dalam tiga jam bisa menjual 20 biji sehingga bisa untung Rp 40.000.

Dari usaha menjual jajanan khas Gresik itu, Abdul Rokhim (29), warga Desa Tajungwidoro, Kecamatan Bungah, Kepulauan Mengare bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

Baca: Beli Tahu Pakai Uang Palsu, Sindikat Pengedar Upal di Probolinggo Dibekuk

Sebab istrinya juga berjualan jajanan yang sama di tempat berbeda. Walaupun tidak membuat sendiri tapi keuntungannya sudah lumayan.

“Tidak membuat sendiri, hanya menjualkan buatan tetangga,” kata Abdul, yang sehari-hari jualan Bongko Kopyor dan Bonggolan di Jl Jawa, Perumahan Gresik Kota Baru (GKB).

Keuntungan berjualan jajanan khas Gresik itu juga dialukan oleh Yono (43), warga Kepulauan Mengare, Kecamatan Bungah. Setiap bulan Suci Ramadan selalu berjualan jajanan itu.

“Lumayan hasilnya. Sambil menunggu berbuka puasa. Tiap bulan puasa selalu jualan jajanan ini bersama istri,” kata Yono disela-sela menunggu pembeli. (Surya/Sugiyono).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved