Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Takmir Masjid Jami Malang Kirimkan Surat Pemakluman pada GPIB Immanuel

Melanjutkan keharmonisan yang telah terjadi selama berabad-abad antara Masjid Jami Kota Malang dan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel,

Editor: Yoni Iskandar
Surya/ Neneng Uswatun Hasanah
Ketua Takmir Masjid Jami, Drs KH Zainuddin A Muchit 

 TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Melanjutkan keharmonisan yang telah terjadi selama berabad-abad antara Masjid Jami Kota Malang dan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel, Takmir Masjid Jami mengirim surat pemakluman atas diadakannya sholat Idul Fitri pada hari Minggu, 25 Juni 2017.

Seperti yang diketahui, pada hari Minggu pula umat Kristen melakukan ibadah kebaktian di pagi hari. Dua tempat ibadah yang lokasinya hampir bersebelahan di Jalan Merdeka itu menunjukkan toleransi antar umat beragama yang luar biasa.

"Karena ibadah dua agama akan bersamaan dan mendatangkan jumlah jamaah yang tidak sedikit, kami meminta GPIB Immanuel maklum karena sholat Ied akan menggunakan jalan di depan gereja dan terpaksa jadwal kebaktian harus dimundurkan hingga sholat Ied usai," kata Ketua Takmir Masjid Jami, Drs KH Zainuddin A Muchit pada Surya.co.id. Senin (19/6/2017).

Sholat Idul Fitri akan dimulai pada pukul 06.00 WIB, bersamaan dengan jadwal kebaktian rutin GPIB Immanuel.

"Kami harap nanti jamaah sholat Ied akan memberesi sampahnya sendiri, kemudian kami juga tidak memasang apa-apa yang mengganggu. Harapannya sekitar pukul 07.30 sudah selesai sehingga kebaktian bisa dimulai," lanjutnya.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Majelis Jamaat GPIB Immanuel Pendeta Richard Agung Sutjahjono yang mengatakan kebaktian akan mundur pada sekitar pukul 07.30-08.00.
"Rencananya begitu tapi masih harus dibicarakan lagi dengan pengurus sebelum dikabarkan pada jemaat," katanya.

Jadwal ibadah yang bersamaan juga terjadi pada 3 tahun lalu ketika sholat Idul Adha bersamaan dengan misa Minggu pagi.

Baca: Cuaca Buruk, Penerbangan di Bali Amburadul

"Tidak pernah ada masalah (antara Masjid Jami dan GPIB Immanuel). Semuanya kami komunikasikan bersama untuk menjaga toleransi," tutur Richard.

Menurutnya, kegiatan yang mendatangkan umat dalam jumlah besar akan diprioritaskan untuk didahulukan. Majelis Jemaat GPIB Immanuel juga berkirim surat ke Takmir Masjid Jami apabila ada kegiatan yang besar dan mendatangkan banyak jemaat.

Takmir Masjid Jami mengirim surat tersebut pada GPIB Immanuel sekitar 3 hari silam dan sebelumnya juga sudah ada komunikasi serta pertemuan kedua majelis di Mapolres Kota Malang. (Surya/ Neneng Uswatun Hasanah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved