Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dibuat Keroyokan, Tas Rajut Buatan Napi ini Malah Laris Manis di Pasar Jatim

Benar-benar tak terduga jika akhirnya tas rajut hasil karya narapidana dan tahanan membanjiri pasaran dan banyak diminati konsumen.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Mujib Anwar
SURYA/DIDIK MASHUDI
Wanita binaan Lapas Kelas 2 Kediri saay membuat tas rajut dari benang nilon, Kamis (22/6/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Narapidana dan tahanan wanita binaan penghuni Lapas Kelas 2 Kediri dibekali ketrampilan.

Salah satunya membuat tas rajut dari bahan benang nilon. Malahan tas rajut hasil karya para narapidana dan tahanan ini telah membanjiri pasaran dan banyak diminati konsumen.

Ny Ita (40) salah satu wanita binaan Lapas Kelas 2 Kediri tampak tekun menyongket benang nilon untuk bahan pembuat tas dan dompet.

Hasil songketan Ny Ita menjadi bagian dari bahan tas songket dari benang nilon.

Selain Ny Ita, di Blok Wanita Lapas Kediri ada belasan narapidana dan tahanan lainnya. Mereka telah dibekali ketrampilan membuat tas songket dari benang nilon.

Baca: Berkat Jauhi Ponsel, Santri Pondok Pesantren ini Sukses Juara Nasional Bahasa Mandarin

Bagi yang masih baru pemula membuat kerajinan benang songket, memang terlihat kesulitan. Namun bagi yang telah terbiasa dan terampil jari jemarinya sudah terlatih membuat rajutan benang songket.

"Awalnya memang agak kesulitan, tapi sekarang sudah terbiasa," ungkapnya, Kamis (22/6/2017).

Ny Ita bersama para penghuni Blok Wanita Lapas Kelas 2 Kediri setiap minggu rata-rata mampu menghasilkan 5 sampai 10 tas dan dompet.

Untuk dompet dan tempat HP biasa dijual dengan harga Rp 75.000 - 90.000. Namun untuk tas dijual bervariasi antara Rp 150.000 - 250.000.

Penjualan barang hasil kerajinan wanita binaan itu telah ada pihak luar yang menjadi pengepulnya. Barang-barang hasil kerajinan itu kemudian dipasarkan ke sejumlah toko di Jatim.

Baca: Hanya Dijual Seribuan, Pakaian Super Murah ini Langsung Diserbu Ribuan Warga

Untuk membuat tas dan dompet ini melibatkan banyak tangan. Karena hasil setiap songketan bakal dirangkai lagi dengan aneka motif serta dijahit.

"Setelah selesai disongket kemudian dijahit dan dipasang kantong dan slerekannya," tambah Ny Lis (36).

Bagi para napi dan tahanan, ketrampilan benang songket ini menjadi pengisi waktu luang selama menjalani masa penahanan di Lapas Kelas 2 Kediri.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved