Selalu Manjur Beraksi di 18 TKP, Bandit Kakap Pakai Ritual Khusus ini
Kelompok ini terkenal sadis dan tak segan-segan melukai korbannya dengan sejata tajam jika melawan.
Penulis: Fatkhul Alamy | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Anam Mu'din alias Imam (30) digulung Tim Anti Bandit Polretabes Surabaya.
Warga asal Jl Brungbung, Camplong Madura yang kos di Jl Bulaksari Surabaya ini diringkus lantaran menjadi penjahat jalanan sebanyak 18 TKP (tempat kejadian perkara).
Saat beraksi, pelaku selalu berkelompok dengan pelaku lainnya. Dua pelaku diantaranya sudah lebih dulu tertangkap dan kini tim Anti Bandit masih memburu tujuh teman Imam.
Saat dibekuk, tersangka Imam berusaha melawan petugas dan akhirnya tim Anti Bandit bertindak tegas dengan menembak pada bagian kaki.
Baca: Puluhan Kali Setubuhi Pacarnya yang Masih Bocah, Pemuda ini Juga Gelar Pesta Seks Tiga Hari
Kelompok ini terkenal sadis dan tak segan-segan melukai korbannya dengan sejata tajam jika melawan.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga menjelaskan, peran pelaku ini dalam setiap aksi yakni menjaga situasi, selain Curas, kelompoknya juga menjamabret di di Jl Gmbong, Benowo, dan Tidar.
Tersangka Imam merupakan buron (DPO) yang sudah dicari sejak dua minggu ini oleh tim Anti Bandit.
Setiap akan beraksi, kelompok bandit ini melakukan ritual khusus, yakni menggelar pesta minum-minuman keras di kafe.
"Salah satunya di Kafe Heaven. Setelah pesta miras itu mereka beraksi dan semua hasil jarahan dijualnya ke Madura," katanya, Kamis (13/7/2017).
Baca: Laknatullah, Malam Takbiran, Siswi Cantik ini Diperkosa 8 Pemuda di Tempat Sangat Menjijikkan
Menurut Shinto, pelaku ditangkap saat bersama seorang perempuan di dekat Jembatan Petekan Surabaya.
Dalam setiap beraksi, modus operandi yang dilakukan kelompok Imam ini bersama-sama masuk ke salah satu kafe, yakni kafe di Tidar kemudian di sana minum-minuman keras sekaligus menentukan calon korban juga di kafe tersebut.
Setelah calon korban keluar dari kafe, diikuti secara bersama-sama kemudian dipepet, diancam dengan menggunakan senjata tajam bahkan dianiaya.
Baca: Agar Bisa Mesum dan Indehoi Sepuasnya, Sepasang Remaja Pilih Tempat Menyeramkan ini
Kemudian motor dibawa serta barang-barang milik korban lainnya untuk kemudian dijual ke Madura.
"Hasil kejahatan dijual ke Madura. Hasilnya dibagi dan digunakan senang-senang," aku terangka Imam di hadapan petugas. (Surya/Fatkhul Alamy)