Sejuknya Wisata Hutan Pinus Lereng Gogoniti, Ada Ranting Cinta yang Jadi Primadona
Kekayaan hayati! Karunia Tuhan di negeri ini benar-benar luar biasa. Selalu saja ada temuan wahana wisata baru yang bisa dibanggakan.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Belakangan ini, banyak bermunculan tempat wisata buatan baru di wilayah Blitar.
Satu diantaranya yang sekarang lagi hits, adalah tempat wisata Hutan Pinus Lereng Gogoniti di Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Suasana sejuk mulai terasa begitu memasuki gapura menuju Wisata Hutan Pinus Lereng Gogoniti.
Sesampai di lokasi, mata pengunjung langsung disambut pohon pinus yang berdiri berjajar rapi di lereng gunung.
Daun pohon pinus yang rimbun membuat suasana di lokasi bertambah adem. Gesekan dahan pinus yang diterpa angina sesekali memunculkan suara gemuruh seperti hujan.
(Situs Calon Arang Peninggalan Kerajaan Khadiri Dirusak, Pelaku Tinggalkan Tulisan Teror)
Beberapa pengunjung terlihat duduk santai di bangku dari kayu di bawah rindangnya hutan pinus.
Sebagian pengunjung lagi tampak tiduran berayun-ayun di atas hammock (tempat tidur gantung) yang diikatkan di antara pohon satu dan pohon lainnya.
Pengunjung lainnya, sedang asyik berfoto-foto di atas panggung dengan latar ranting berbentuk hati. Spot foto Ranting Cinta menjadi primadona para pengunjung dan wisawatan.
Itulah suasana liburan di Wisata Hutan Pinus Lereng Gogoniti. Tempat wisata yang baru dirintis empat bulan lalu itu bisa menjadi tempat liburan alternatif di Blitar.
(Pemkot Blitar Buat Kebijakan Njeleneh, Semua Kantor Wajib Buat Kolam untuk Ikan Ajaib ini)
Tempat wisata ini menyuguhkan hawa sejuk dan keindahan alam hutan pinus.
Acen Indrianto, pengelola Wisata Hutan Pinus Lereng Gogoniti mengatakan tempat wisata di kawasan Perhutani itu dikelola oleh pemuda karangtaruna setempat.
Para pemuda dan pengurus lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) melihat ada potensi wisata alam yang bisa dikembangkan di kawasan itu.
Kemudian karangtaruna dan pengurus LMDH meminta izin ke Mantri Perhutani untuk mengelola kawasan tersebut menjadi tempat wisata.