Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

3 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Ibu Korban Setiap Hari Kunjungi Makam Anaknya

Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 sudah tiga tahun, namun duka masih menyelimuti Siti Mardiyah (57) seorang ibu yang kehilangan putrinya

Penulis: Purwanto | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO
TIGA TAHUN TRAGEDI - Siti Mardiyah (57) menyiram makan anaknya Mitha Maulidia yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasin, Kota Malang, Rabu (1/10/2025). Tiga tahun Tragedi Kanjuruhan Siti Mardiyah setiap hari mendatangi makam putrinya. Mitha Maulidia meninggal dunia pada Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang usai pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Purwanto

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 sudah tiga tahun silam, namun duka masih menyelimuti Siti Mardiyah (57) seorang ibu yang kehilangan putrinya, Mitha Maulidia.

Siti Mardiyah hampir setiap hari berkunjung ke makam putrinya yang tidak jauh yakni sekira 300 meter dari kediamannya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasin, Kota Malang. 

Tepat tiga tahun tragedi yang menewaskan 135 orang pada Rabu 1 Oktober 2025, Siti Mardiyah masih berjalan dari rumahnya menuju makam putri satu-satunya itu. 

Rasa rindu seorang ibu pada anak nampak jelas terlihat saat ia bersimpuh dan berdoa di makam Mitha Maulidia.

Saat berdoa sambil menyiram air di pusara anaknya, air mata Siti Mardiyah tidak terbendung. 

"Iya masih, setiap hari saya kunjungi makam anak saya, kecuali pas saya sakit beberapa hari yang lalu," terang Kholifah sapaan akrab Siti Mardiyah. 

"Tidak bisa lepas mas, kemana-mana selalu berdua. Pergi ke pasar, belanja dan makan selalu berdua. Dia putri satu-satunya soalnya kan semua anak saya laki-laki, jadi lebih dekat ke Mitha," tambahnya. 

Baca juga: Ini Persiapan Polresta Malang Kota Jelang Peringatan 3 Tahun Tragedi Kanjuruhan Pada 1 Oktober

Ia menceritakan perasaan yang sama saat pertama kali mendengar kabar anaknya telah tiada. 

"Perasaan saya sama, pertama kali dengar anak saya jadi korban kanjuruhan, lemas, sakit tapi saya tetap ikhlas dan bersyukur, banyak sekali yang mendoakan korban kanjuruhan," jelasnya. 

Ditanya terkait keadilan bagi putrinya, ibu empat anak itu mengaku pesimis namun ikhlas. 

"Saya sudah pesimis, namun saya sudah ikhlas, banyak yang membantu dan mendoakan anak saya dan korban yang lain," terangnya dengan nada lirih. 

Ia bilang baik pihak klub Arema FC maupun Polisi sudah banyak membantu serta meminta maaf. 

Bahkan klub memberikan tiga persen dari penjualan tiket setiap pertandingannya. 

Baca juga: 1.000 Hari Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Gelar Doa Bersama dan Tahlilan di Pinggir Lapangan

"Pihak klub Arema serta Polisi juga sudah membantu kami, mereka juga sudah minta maaf, kami juga sudah iklhas, yang penting anak saya tenang disana," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved