Pilgub Jatim 2018
Pakde Karwo Ingin Jadikan Demokrat Panggung Kandidat Naikkan Popularitas di Pilgub Jatim
"Inilah salah satu keburukan dalam sisi demokrasi. Kepopuleran menjadi penting dalam pertarungan di era demokrasi".
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPD Partai Demokrat Jatim telah membuka secara resmi pendaftaran bakal calon kepala daerah provinsi untuk Pilgub Jatim 2018.
Berlangsung sejak 12 Juli 2017 lalu, setidaknya ada lima figur dari berbagai latarbelakang yang telah mendaftar di partai belambang mercy ini.
Pembukan pendaftaran tersebut bukti keseriusan Demokrat dalam membantu proses demokrasi. Sebab, dalam perilaku berdemokrasi, Ketua DPD Demokrat Jatim, Soekarwo, mengungkapkan pentingnya kepopuleran tokoh dalam memenangkan kompetisi.
"Inilah salah satu keburukan dalam sisi demokrasi. Kepopuleran menjadi penting dalam pertarungan di era demokrasi," tegas pria yang akrab di sapa Pakde Karwo ini.
"Saat ini, yang menang adalah yang terkenal, bukan yang kompeten," lanjut Gubernur Jatim dua periode ini.
(Ngaku Usung Gus Ipul Tapi Hingga Kini Rekom Tak Kunjung Turun, Inilah Dalih PKB)
Untuk itu, partainya membuka pendaftaran bagi calon kandidat yang akan mencalonkan diri.
Menurutnya, pendaftaran ini memang diberikan sebagai bentuk akomodasi kepada kandidat yang ingin "memopulerkan diri".
"Nilai buruk demokrasi tersebut dapat ditutup dengan sebuah keseriusan calon dengan mendaftarkan diri ke partai. Karena partai menjadi jalur yang paling relevan untuk menjadi kepala daerah bagi figur yang kurang populer," ucap Pakde.
Selain hal itu, juga untuk meneruskan tradisi bahwa yang terkenal adalah yang menang. Demokrat akan memberikan ruang kepada calon memperkenalkan diri kepada masyarakat, bagi mereka yang serius untuk maju pada pilkada nanti.
(Sehari Purel ini Produksi Rp 3 Juta Upal, Uangnya Selalu Disebar di Tempat Keramaian ini)
Pakde menambahkan, untuk mendongkrak kepopuleran tersebut tak lantas cukup diusahakan oleh partainya saja. Kandidat, menurut Pakde, harus memiliki tim khusus untuk mendukung tujuan tersebut.
"Kandidat tersebut harus naik panggung karena ia adalah aktor utamanya. Sedangkan Demokrat menjadi panggungnya," ujar Pakde.
Namun, tak lantas ketika aktor tersebut naik panggung maka kepopuleran juga akan naik. Perlu ada yang bermain musik, bagian tepuk tangan, sehingga perpaduan kombinasi permainannya semakin rancak dan menarik perhatian.