Sehari Purel ini Produksi Rp 3 Juta Upal, Uangnya Selalu Disebar di Tempat Keramaian ini
Dalih kuno! Selalu saat seseorang terjepit akibat perbuatan yang dilakukan, alasan klasiklah yang diberikan.
Penulis: Fatkhul Alamy | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengakuan mengejutkan datang dari Siti Soleha (31), wanita pembuat uang palsu (Upal) yang ditangkap tim Anti Bandit Polsek Karangpilang Surabaya.
Dia mengaku, dirinya terpaksa membuat upal lantaran sedang membutuhkan uang untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari.
Tersangka Siti Soleha memproduksi Upal pada bulan Ramadan 2017 lalu. Wanita yang bekerja sebagai pemandu lagu alias purel di sebuah tempat Karaoke di Surabaya Utara ini membuat upal di tempat asalnya, Bangkalan, Pulau Madura.
"Saat bulan puasa, saya libur tidak bekerja. Saya tidak punya uang untuk kebutuhan keluarga, ya erpaksa buat uang palsu," akunya, di Mapolrestabes Surabaya, Senin (24/5/2017).
(Mesum Siang Hari di Toilet Stadion Magetan, Muda-mudi ini Jadi Artis Porno Dadakan)
Siti Soleha mengaku, urusan buat upal bukanlah hal baru baru dirinya. Wanita tiga anak ini pernah terjerat kasus yang sama dan ditangkap Polda Metro Jaya pada 2011.
Akibat perbuatannya tersebut, dia harus mendekam di penjara selama sekitar tiga tahun dan keluar dari penjara tahun 2013.
Saat karaoke tempatnya bekerja tutup penuh selama bulan suci Ramadan, tersangka Siti Soleha memilih jalan pintas dengan mencetak upal untuk mengeruk uang secara kilat.
(Situs Calon Arang Peninggalan Kerajaan Khadiri Dirusak, Pelaku Tinggalkan Tulisan Teror)
Caranya, dia memfoto copy uang asli, kemudian mencetaknya menggunakan mesin printer. Selanjutnya uang cetakan by mesin printer tersebut dijual dan diedarkan dua temannya ke pasar-pasar tradisional.
"Saya punya hutang, banyak, dan pengalaman cetaknya didapat sewaktu ditahan di Jakarta," ungkap Siti Saleha.
Dia mengaku, dalam sehari biasa mencetak upal sebanyak Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.
Dirinya sudah mencetak lebih Rp 50 juta upal, sebelum akhirnya ditangkap polisi di rumah kontrakannya di Wonokusumo, Semampir, Surabaya pada pertengahan Juli 2017.
(Pembakaran Pencuri di Madura Diusut, Ratusan Warga Serbu Mapolres Pamekasan)