Pilkada Serentak 2018
Majul Pilwali Kediri, Pengusaha Tambang Ternama ini Pilih Nyalon Lewat PDIP
Pengusaha tambang ini diharapkan jadi Dewi Sekartaji yang siap memimpin Kota Kediri.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Mujib Anwar
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Fatmawati (35) pengusaha tambang batubara di Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil formulir pendaftaran bakal calon wakil walikota (bacawawali) di Kantor DPC PDIP Kota Kediri, Kamis (3/8/2017).
Kedatangan Fatmawati diantar sejumlah simpatisan dan anggota keluarganya. Saat mendaftar Fatmawati memilih formasi bacawawali.
Kedatangan Fatmawati yang mengenakan jaket warna merah dengan celana warna putih dipandu kerudung putih disambut hangat Ketua DPC PDIP Kota Kediri H Gus Sunoto bersama pengurus DPC PDIP Kota Kediri.
Malahan Gus Sunoto sempat berkelakar dengan menyebut Fatmawati merupakan Dewi Sekartaji yang siap memimpin Kota Kediri.
(Berduaan di Pantai Madura, Pasangan Kekasih ini Malah Jadi Budak Seks Hingga Meregang Nyawa)
Setelah membayar uang pendaftaran sebesar Rp 25 juta, Fatmawati kemudian mendapatkan isian formulir pendaftaran. Isian ini harus dikembalikan sebelum pendaftaran ditutup tanggal 5 Agustus 2017.
Sementara Fatmawati menyebutkan, latar belakang dirinya merupakan pengusaha batubara di Kaltim dan Kalsel.
"Kami ingin meramaikan pesta demokrasi," ungkapnya.
Saat ditanya siapa bakal calon walikota yang akan dipilihnya? Fatmawati enggan memberikan jawaban serta mengatakan, "Nanti biar suprise saja," ungkapnya.
(Perang Bintang Para Tokoh di Pilkada Bangkalan, Inilah Modal Populalritas dan Elektabilitasnya)
Namun Fatmawati menyebutkan sosok kriteria bacawali yang dipilihnya yang dapat bekerja sama serta memajukan Kota Kediri menjadi lebih baik lagi.
"Kalau nanti kami terpilih akan memajukan Kota Kediri bersama-sama menjadi lebih baik lagi," ungkap Fatmawati yang beralamat di Kota Nganjuk.
Menurut Gus Sunoto, DPC PDIP Kota Kediri telah membuka lagi tahap kedua pendaftaran bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota.
"Pembukaan pendaftaran tahap kedua ini merupakan instruksi dari DPD PDIP Jatim," jelasnya.
(Komplotan ini Didik Anak-anak Jadi Jambret, Sekali Beraksi Tiap Bocah Harus Setor Rp 1 Juta)
