Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Perjalanan KRI Dewaruci yang Lalui Daerah Konflik, Pernah Lewat Lokasi Rawan Bajak Laut

Pada peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 72 itu, TribunJatim.com berkesempatan mengikuti pelayaran KRI Dewaruci.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI
Komandan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci yang kini dipimpin Letnan Kolonel Laut (P) Rahadian Rahmadi serta menjadi komandan KRI Dewaruci ke 36 saat diwawancara TribunJatim.com, pada Sabtu (19/8/2017) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pada peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 72 itu, TribunJatim.com berkesempatan mengikuti pelayaran dan upacara di geladak Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci dari Surabaya menuju Jakarta.

Komandan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci yang kini dipimpin Letnan Kolonel Laut (P) Rahadian Rahmadi serta menjadi komandan KRI Dewaruci ke-36 bercerita ketika dia melintasi beberapa negara yang mengalami konflik berkepanjangan.

"Waktu mau ke China, kan melewati negara Filipina dulu to, nah waktu itu kelompoknya Morrow Democrative, sebelum presiden yang sekarang memimpin, dan kami lewat situ, tapi kami sudah mengantisipasi dengan menyiapkan persenjataan seperti sniper," tegas Rahmadi.

Kendati demikian, dia bersyukur kala itu.

Pasalnya, tidak terjadi baku tembak dengan para perompak kala itu meskipun dia dan beberapa prajurit serta rekannya kala itu telah bersiaga.

"Ya untungnya belum pernah terjadi baku tembak, jadi kami langsung mempercepat laju kami," sambungnya di geladak kapal KRI Dewaruci pada Sbtu (19/8/2017).

Tak hanya itu, dirinya menuturkan pernah mengalami kejadian serupa di lain negara.

Kala itu dirinya melintasi perairan di Somalia.

"Nah pernah juga lewat Somalia, waktu itu kami mau ke Eropa, dulu kan lagi hangat-hangatnya banyak kasus perampokan di lautan, kami sempat dipantau bahkan sampai di dekati kapal speed (perahu berkecepatan tinggi) yang cocornya mancung, tapi kami sudah siap juga, kami sudah dipersenjatai terlebih dulu sebelum kami diserang," tandas Rahmadi.

Menurutnya kala itu merupakan saat-saat yang mendebarkan baginya.

Pasalnya, kapal yang digunakannya bukanlah kapal untuk perang, melainkan kapal latih.

Namun dengan persenjataan yang lengkap disetiap prajurit kala itu, dia dan rekannya tak gentar.

"Kami tidak takut, buktinya kami sampai melanjutkan perjalanan dan selamat sampai tujuan tanpa ada luka," tutup Rahmadi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved