Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemkot Surabaya Pangkas Rp 5 Miliar Beasiswa Dokter, Notaris dan Pilot Siswa untuk Keluarga Miskin

Pemangkasan beasiswa yang sangat penting siswa keluarga miskin lulusan SMA/SMK di Surabaya membuat anggaran miliaran tereduksi.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
Ilustrasi Beasiswa Pendidikan 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Program beasiswa sekolah pilot yang disediakan Pemkot Surabaya akhirnya dihapus tahun ini.

Anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk sekolah pilot bagi lima orang beasiswa itu dihapus dalam penyusunan perubahan anggaran belanja tahun 2017.

Hal itu dibenarkan oleh anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, usai menggelar hearing bersama Dinas Sosial, Selasa (12/9/2017).

Pada Surya, Reni menyebutkan penghapusan beasiswa pilot ini bukan karena sepi peminat. Tapi karena memang ada evaluasi terkait penyaluran beasiswa sekolah pilot ini.

"Alasannya, lulusan sekolah pilot sebelumnya masih belum terserap dan lapangan kerja di sektor tersebut masih overload," kata Reni. Anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk beasiswa pilot ini pun akhirnya dicoret.

(Miris, Siswi SMA ini Pilih Tempat Suci untuk Membuang Bayi Hasil Hubungan Gelap)

Tidak hanya itu, anggaran beasiswa untuk dua pendidikan di peguruan tinggi juga dikurangi. Tepatnya untuk beasiswa kuliah notaris dan beasiswa kuliah kedokteran.

Dijelaskan Reni, untuk beasiswa notaris mulanya kuotanya disediakan untuk 25 penerima beasiswa dari keluarga miskin. Namun lantaran hingga saat ini yang tersalurkan baru satu orang, maka dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) 2017 ini kuotanya dipanggkas.

"Yang terpakai untuk beasiswa notaris ini hanya satu kursi saja. Maka dalam PAK ini dikurangi hingga menyisakan lima kursi saja, untuk jaga-jaga agar bila ada yang menyusul masih ada kuota," kata Reni.

(Jadi Mucikari, Mahasiswa ini Tawarkan Layanan Pemuas Birahi via Medsos, Juga Buat Grup Khusus)

Hal serupa juga terjadi untuk penyaluran program beasiswa kuliah kedokteran di PTN Surabaya. Dari kuota 50 penerima beasiswa kuliah dokter tahun 2017, saat ini yang sudah terseleksi baru lima pendaftar.

Maka dalam PAK ini, kuota sebanyak 40 kursi bakal dihapus dan hanya menyisakan lima pendaftar lagi. Sehingga beasiswa yang disediakan hanya sepuluh kursi saja.

"Sebabnya karena ternyata lulusan SMA SMK kita yang dari keluarga miskin dan berminat untuk kuliah di kedokteran maupun notaris memang minatnya sedikit," kata Reni.

Total penghapusan dana untuk program beasiswa kuliah notaris, kedokteran dan juga pilot mencapai Rp 5 miliar. Pihaknya sempat mengusulkan agar dana ini dialihkan ke program beasisswa di jurusan lain.

(Gusur 78 Kios PKL, Pemkot Blitar Kalah Saat Digugat ke PTUN, Lalu Buru-buru Lakukan Langkah ini)

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved