Jatim Diklaim Berhasil Realisasikan Imunisasi Rubela ke 90 Persen Anak dan Balita, Tapi . . .
Program imunisasi nasional campak dan rubela MR telah berlangsung sejak Selasa (1/9/2017). Prosesnya di Jawa Timur diklaim sudah merata hingga...
Penulis: Manik Priyo Prabowo | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Manik Priyo Prabowo
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Program imunisasi nasional campak dan rubela MR telah berlangsung sejak Selasa (1/9/2017).
Prosesnya di Jawa Timur diklaim sudah merata hingga 90 persen.
Masih ada sekitar 800 bayi, balita dan anak anak yang belum diimunisasi di Jawa Timur dari jumlah total sekitar 8 Juta Jiwa Lebih.
Dr Dominicus Husada, Kepala Divisi Inveksi RSUD Dr Soetomo menjelaskan, anak yang belum diimunisasi biasanya dikarenakan dalam kondisi sakit dan harus menunggu hingga sehat terlebih dahulu.
(Intip Yuk Lima Foto Polwan Cantik Timsus Kapolrestabes Surabaya, Jangan Minta Ditangkap, Ya!)
"Ada yang menunda karena sakit, karena mau mencari tahu akibat pasca imunisasi, dan ada juga yang menunggu proses sertifikasi badan halal," jelasnya kepada TribunJatim.com di RSUD Dr Soetomo pasca memberikan imunisasi.
Dr Dominicua juga menjelaskan, Indonesia saat ini termasuk terlambat menerapkan imunisasi MR.
"Maka dari itu banyak bayi lahir cacat dan bahkan meninggal dunia," tandasnya.
Sebagian masyarakat menunda imunisasi ini karena berbagai alasan.
Namun ada juga sebagian mendukung penuh, karena paham manfaatnya untuk menekan angka kematian anak akibat penyakit campak.
"Tujuannyakan baik mengurangi jumlah bayi terlahir cacat (sindrom rubella kongenital) karena ibunya terinfeksi virus rubella saat hamil," lanjutnya.
Dulu Tampil Seksi, Tika Ramlan Posting Foto Pertama Usai Mantap Berhijab, Netter Ingatkan Soal Ini! https://t.co/g15QIVRXFE via @tribunjatim
— Tribun Jatim (@tribunjatim) September 20, 2017
Jika masyarakat menunda menurutnya itu hak masyarakat secara penuh.
Hanya saja menurutnya, alasan menunggu kepastian halal dari vaksin MR merupakan alasan yang kurang tepat.