Pakai Senjata Tak Bertuan Berburu Celeng di Hutan, Dua Orang ini Ditangkap, Pengakuannya Mengejutkan

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Polres Gresik menangkap Noer Qomari (56), warga Semolowaru Kelurahan Kecamatan Sukolilo Surabaya dan Kardi (52), warga Randubener Desa Randubener Kecamatan Kembangbahu Lamongan, Rabu (4/10/2017).

Ini setelah keduanya membawa senjata api tanpa surat ijin.

Senjata laras panjang itu diamankan anggota Polsek Ujungpangkah Gresik ketika patroli.

Saat itu, Noer dan Kardi sedang berburu di kebun dan hutan. Pada saat yang bersamaan polisi yang sedang patroli mendekatinya.

Ternyata senjata yang digunakan merupakan senjata api dengan peluru aktif.

(Sekolahnya Ludes Terbakar, Kepala Sekolah ini Malah Diperas Kapolres untuk Lepas Police Line)

Berikut videonya:

(Awas Jembatan Suramadu Ditutup dan Macet Total, ini Penyebabnya)

Mendapati itu, polisi langsung mengamankan dan membawa kedua pemburu itu ke Mapolsek Ujungpangkah untuk dimintai keterangan.

"Ternyata yang bersangkutan ini tidak bisa menunjukkan surat-suratnya. Sehingga kita jerat dengan kepemilikan senjata tajam," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Adam Purbantoro.

Menurut keterangan pemilik senpi itu, kedua senpi diperoleh dari seseorang yang sudah meninggal dunia.

"Kita masih dalami lagi, apakah keterangannya benar atau tidak," imbuhnya.

(Diingatkan Awas Tertabrak Kereta, Pria ini Akhirnya Benar-benar Tewas di Depan Stasiun)

Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito menambahkan, pihaknya akan berkordinasi dengan persatuan menembak Indonesia (Perbakin).

"Nanti kita kordinasikan dengan Perbakin," kata Boro Windu.

Sementara tersangka Noer Qomari mengaku dua senjata api itu diberi oleh almarhum Didik Suproyanto warga Baratajaya Surabaya, yang juga pengurus Perbakin.

"Sebelum almarhum meninggal dunia, saya diberi senjata api ini. Kemudian saya gunakan untuk menembak celeng dan anjing liar di kebun," ucapnya.

(Gunung Agung Bikin Tegang Laga Arema FC Lawan Bali United)

(Surya/Sugiyono)