Diingatkan Awas Tertabrak Kereta, Pria ini Akhirnya Benar-benar Tewas di Depan Stasiun

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Masyarakat Desa Sengonagung, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan geger, Rabu (4/10/2017) siang.

Penyebabnya, seorang pria ditemukan tewas tergeletak di bawah pohon cemara dekat Stasiun Kereta Api (KA) Sengonagung Purwosari, Pasuruan.

Dia adalah Pudjiono (44), warga Dusun Blendongan, Desa Sidoluhur, Kecamatan. Lawang, Kabupaten Malang

Penemuan itu pertama kali dilihat Firdaus Fitnanda (22). Saat itu, yang bersangkutan berusaha memberitahu pria itu untuk menepi.

Semula, pria itu sedang mencari barang-barang bekas di dekat rel KA.

"Mau saya kasih tau, ada kereta mau lewat. Maksud saya tak ajak menepi, agar tidak tertabrak," kata dia.

Saat diingatkan tersebut, korban sempat menolak dan malah bilang sudah mengetahui bahwa akan ada kereta yang melintas.

"Saya biarkan saja. Ternyata dia sudah tahu. Saya kembali lagi ke warung," jelasnya.

Tak lama, ia melihat korban duduk di bawah pohon. Di sana, ia sedang beristirahat. Kemungkinan, ia lelah mencari barang bekas.

"Saya lihat kok gak bangun-bangun. Ia sudah tidur sejak jam 10, sampai jam 12 tidak bangun. Akhirnya saya datangi," terangnya.

Menurut dia, saat didekati, korban sudah tidak bernyawa. Ia sudah tidak menghembuskan nafasnya.

"Melihat kondisi itu, saya langsung melapor RT dan pihak Polsek," tambahnya.

Kapolsek Purwosari I Made mengatakan, dalam pemeriksaan, kemungkinan besar penyebab kematian korban ini karena korban sedang sakit.

"Untuk sakitnya, kami tidak tahu apa pastinya. Yang jelas, tidak ada unsur penganiayaan atau bahkan sampai pembunuhan yang menyebabkan korban sampai meninggal dunia. Ini murni korban meninggal sendiri," katanya.

Untuk sementara, identitas mayat itu diketahui Pudjiono (44),warga Dusun Blendongan, Desa Sidoluhur, Kecamatan. Lawang, Kabupaten Malang. (Surya/Galih Lintartika)