Komunitas Helmet Lovers Blitar Rela Keluarkan Uang Jutaan untuk Beli Helm Pebalap Moto GP
“Minggu ini kami sengaja memilih berkumpul di Sirkuit Green Park, sekalian melakukan fun race di sini,” kata
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Berawal dari perkenalan lewat sosial media Facebook, sekelompok anak muda ini berhimpun membentuk komunitas Helmet Lovers Blitar (HLB). Mereka rela mengeluarkan uang hingga belasan juta rupiah demi mengoleksi helm-helm impor.
Sekitar 30 unit sepeda motor berbagai jenis terparkir rapi di Sirkuit Green Park, Kota Blitar, Minggu (8/10). Berbagai merk helm full face terlihat nangkring di atas jok sepeda motor yang terparkir rapi. Helm-helm itu milik anggota komunitas Helmtet Lovers Blitar.
Ya, pagi itu, komunitas HLB sedang mengadakan Sunday morning ride (Sunmori). Sunmori merupakan rutinitas yang dilakukan anggota HLB tiap minggu pagi. Kali ini, mereka memilih berkumpul di Sirkuit Green Park, Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar.
“Minggu ini kami sengaja memilih berkumpul di Sirkuit Green Park, sekalian melakukan fun race di sini,” kata juru bicara komunitas HLB, Ganiv Prasetyo (22).
Ganiv menuturkan, komunitas HLB baru terbentuk sekitar satu tahunan. Komunitas ini sebagai wadah para penggemar helm di Blitar Raya. Awalnya, mereka saling kenal lewat facebook. Dari situ, mereka melakukan kopi darat dan bermufakat membentuk komunitas. Syarat menjadi anggota komunitas harus memiliki helm full race dan berstandar nasional (SNI).
“Sekarang anggotanya baru 50-an orang,” ujar pemuda asal Talun, Kabupaten Blitar itu.
Tujuan utama komunitas ini memberi contoh ke masyarakat agar berkendara yang aman. Salah satunya, yakni memakai helm yang berstandar. Helm menjadi pengaman utama bagi warga yang akan berkendara. Helm bukan hanya menjadi hiasan di kepala.
Tetapi, bagi anggota komunitas, helm bukan hanya sebagai pengaman saat berkendara, tetapi juga gaya hidup. Mereka yang sudah bergabung komunitas, biasanya keranjingan memburu helm.
Tak hanya merk, tapi mereka juga memburu helm yang menjadi tren di Moto GP. Para anggota komunitas rela mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk mengoleksi helm.
Harga helm full face paling murah sekitar Rp 800.000. Biasanya, anggota komunitasi masih menambah sejumlah asesoris maupun mengganti kaca helm. Kadang, biaya memodifikasi helm lebih mahal dari harga beli helm.
“Bagi anggota yang punya dana sedikit, kadang memilih memdofikasi helm seperti yang dipakai para pebalap di Moto GP. Kalau yang punya uang ya beli aslinya,” ujar Ganiv.
Seperti yang dilakukan Edwin Siswanto (29), anggota HLB asal Jl Mastrip Kota Blitar ini. Bapak dua anak ini memiliki koleksi empat helm full face.
Dua helm miliknya merk AGV dan dua lagi merk Shoei. Kedua jenis merk helm itu yang dipakai pebalap di Moto GP. Helm AGV ini yang dipakai Valentino Rossi dan helm Shoei dipakai Marc Marquez.
Harga satu helm AGV milik Edwin harganya Rp 16,5 juta. Helm itu impor langsung dari negara pembuatnya, Italia. Sedangkan harga helm Shoei miliknya Rp 9 juta. Saking mahalnya, Edwin hanya memakai helm itu saat kumpul dengan komunitas.
“Bagi saya, helm ini juga investasi. Helm yang saya beli ini produksinya terbatas. Suatu saat harganya pasti mahal. Kalau komunitas biasanya memang memburu helm yang lagi tren dipakai pebalap di Moto GP,” kata pemilik toko pracangan di Jl Mastrip itu. (Surya/Samsul hadi)