Nyamar Jadi PSK, Polwan Ini Berpakaian Seksi dan Diminta Layani Brondong Tapi Tarifnya Cuma Segini
Polwan ini menyamar jadi PSK. Dengan berpakaian seksi, dia diminta untuk melayani brondong. Tarifnya juga cukup murah.
TRIBUNJATIM.COM - Kasus human trafficking memang cukup meresahkan bagi masyarakat.
Biasanya praktik tersebut dilakukan secara terselubung.
Modusnya adalah dengan membuka sejumlah tempat hiburan.
Selanjutnya, pihak pengelola kemudian memainkan bisnis esek-esek itu.
Baca: Masyarakat Kota Kediri Kampanye Anti Rokok Ilegal
Baca: Dispendukcapil Kota Blitar Dapat Kiriman 4.000 Keping e-KTP Lagi
Meski demikian, polisi juga tak mau kalah untuk mengungkap praktik tersebut.
Mereka terus memutar otak.
Itu pula seperti yang dilakukan oleh seorang polwan baru-baru ini.
Laporan masyarakat tentang dugaan adanya bisnis prostitusi yang mempekerjakan gadis di bawah umur menggugah hati nurani Ajun Komisaris Polisi Rochana Sulistyaningrum (50) untuk berupaya terjun langsung membuktikan kebenarannya.
Kapolsek Wedarijaksa Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ini bahkan mengatur strategi sendiri hingga nekat tak menginformasikan kepada anggotanya perihal rencana penyamarannya melamar pekerjaan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di warung kopi Kuro-Kuro" di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.
"Geram rasanya mendengar laporan masyarakat jika ada maksiat, terutama yang melibatkan anak-anak. Apalagi saya punya anak dua," tutur Rochana saat berbincang dengan Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (6/10/2017).
Dijelaskan Rochana, sepekan sebelum penggerebekan polisi di warung kopi Kuro-Kuro, ia bergerak sendiri menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.
Dengan mengendarai sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar.