Agar Dapat Bantuan Biaya Pengobatan, Keluarga Lutfi tetap jadi Warga Kota Batu
Hal itu dikarenakan Lutfi masih berstatus sebagai warga Kota Batu sampai saat ini, yakni warga Pendem, Kecamatan Junrejo, Batu.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Beberapa hari ini, warga Malang Raya digegerkan dengan kondisi balita bernama Azkara Atika Dewi (4th) putri pasangan Lutfi Afrianto dan Rosita Dewi. Kondisi Azkara ini diketahui sangat memprihatinkan. Karena sudah tiga kali menjalani operasi tetapi tak kunjung sembuh.
Menanggapi hal ini, pihak Pemkot Batu akan berupaya memberikan bantuan biaya pengobatan untuk Azkara. Kasi Bantuan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kota Batu, Retno Probowati, mengatakan asalkan Lutfi dan keluarga tetap mempertahankan sebagai warga Kota Batu.
Hal itu dikarenakan Lutfi masih berstatus sebagai warga Kota Batu sampai saat ini, yakni warga Pendem, Kecamatan Junrejo, Batu.
"Kami dari Dinsos berupaya membantu pengalihan BPJS Mandiri atas nama Azkara ke program PBID. Dengan catatan identitas warga Batu harus tetap di pertahankan dan berupaya untuk kembali ke Batu walaupun sewa atau kontrak rumah," kata dia saat dihubungi suryamalang.com, Jumat (13/10/2017).
Ia menjelaskan, bantuan Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) ini merupakan kartu khusus untuk menangani keluarga miskin (gakin) di Kota Batu. Dan sekaligus sebagai pengganti SPM. Sejauh ini gakin yang akan berobat masih menggunakan Surat Pernyataan Miskin (SPM).
SPM ini dikatakannya hanya sementara saja, tidak bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, dengan PBID nanti masyarakat yang sakit terutama yang sakit kronis tidak usah bolak-balik mengurus surat pernyataan tidak mampu.
Pihaknya juga sudah menjenguk Azkara.
"Setelah tahu kondisinya terutama anak Azkara, kami langsung mengambil alih pembiayaan BPJS Mandiri anak Azkara. Insha Allah aktif awal November besok," imbuh dia.
Seperti yang diketahui, Azkara Atika Dewi jatuh sakit dan di vonis dokter mengalami Ileus Obstruktif Partical dan Hernia Umbilicalis, sehingga operasi pun dilakukan di rumah sakit Syaiful anwar-Malang, karena usus Azkara lengket dan hernia, usus dipotong 2 cm, setelah menjalani operasi dan perawatan kurang lebih tiga minggu di rumah sakit, akhirnya diperbolehkan untuk pulang.
Sebulan pasca operasi, luka bekas operasi tersebut tidak kunjung sembuh, kemudian control ke dokter dan disarankan agar dilakukan operasi lagi.
Selanjutnya pada tanggal 10 November 2016 dilakukan operasi kedua terhadap Azkara. Pasca operasi kedua kondisi Azkara mengalami hal aneh, yakni keluar kotoran dari bekas operasi.
Dimana kotoran itu keluar lewat sela-sela jahitan sebagian lewat anus, bahkan buang angin keluarnya lewat bekas operasi. Setelah diperiksa, dokter menyampaikan bahwa usus dari ananda Azkara mengalami kebocoran.
Karena tidak ada perubahan pada diri putrinya dan keterbatasan ekonomi , keluarga Lutfi memutuskan untuk membawa pulang putrinya dari rumah sakit dan merawatnya di rumah.
Sekira Tanggal 5 Januari 2017, Azkara dilarikan ke UGD RSSA karena tak bisa buang air kecil. Operasi pun kembali dilakukan pada tanggal 26 Januari 2017, namun operasi tersebut sifatnya hanya pemebersihan luka bekas operasi.
https://t.co/1UZpkkJ24w Lama Tinggal di Arab Saudi, Rizieq Shihab Beri Dukungan ke Sosok Tak Terduga Ini Untuk Pilgub Jatim #Thor #Jatim
— Tribun Jatim (@tribunjatim) October 13, 2017
Kurang lebih 5 hari pasca menjalani operasi, keluarga dan Azkara diperbolehkan untuk pulang.
Hingga saat ini, dari data yang didapat suryamalang.com, kondisi ananda Azkara masih lemas dan belum pulih kembali, keluarga memutuskan untuk merawat sendiri ananda Azkara dan tidak pernah control ke Rumah sakit dengan alasan keterbatasan biaya. (Surya/Sany Putri Eka)