Pakai Uang Perusahaan Seenaknya, Cawabup Pamekasan Ditahan Kejati Jatim
Bakan calon wakil bupati (Bacawabup) Pamekasan ini ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan penyidik Kejati Jatim di Rutan Medaeng.
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bakan calon wakil bupati (Bacawabup) Pamekasan, Taufadi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Jatim di Rutan Medaeng, Senin (4/12/2017).
Mantan Kepala Divisi Keuangan PT Wira Usaha Sumekar (WUS), Sumenep itu ditahan terkait penggunaan uang sebesar Rp 510 juta dari Bank Indonesia (BI) untuk perusahaan pelat merah itu.
"Yang bersangkutan tidak bisa mempertanggungjawabkan uang itu," tegas Aspidsus Kejati Jatim Didik Farkhan Alisyahdi didampingi Kasi Penkum, Richard Marpaung usai penahanan Taufadi.
Dituntut 3 Tahun Karena Pungli, Mantan Dirut Pelindo III Dibebaskan Hakim, Begini Dalihnya
Mantan Kajari Surabaya ini, menjelaskan uang Rp 510 juta itu diakui untuk kepentingan pribadi tersangka.
Ketika ditanya secara riil uang itu untuk dagang atau bagaimana, masih belum ada kejelasan secara rinci.
"Itu yang akan kami tanyakan. Katanya sih banyak tapi belum secara rinci," tandasnya.
Dalam kasus ini, apakah ada pihak lain yang akan turut menjadi tersangka? "Semua masih kami kembangkan untuk mengetahui siapa saja yang ikut bertanggung jawab," paparnya.
Ingin Selalu Tampil Seksi, Mahasiswi di Malang ini Curi Dalaman Jutaan, Tertangkap Malah Nyengir
Tersangka Taufadi dikeluarkan dari ruang penyidikan Pidsus di lantai V menuju halaman utama sekitar pukul 17.15 WIB.
Ia didampingi petugas dari kejaksaan menuju mobil tahanan yang di parkir di halaman utama sekitar pukul 16.00 WIB.
Ketika akan sampai di mobil tahanan, Taufadi yang dicegat wartawan untuk ditanya siapa saja yang terlibat? Tersangka Taufadi langsung berhenti.
"Sebentar lagi digelar Pilkada serentak. Salah satunya adalah saya," ungkap Taufadi.
Dituduh Tipu 3.600 Pedagang di Pasar Turi, Heny J Gunawan Duduk di Kursi Pesakitan
Begitu dicecar pertanyaan apakah lawan politiknya yang sengaja memainkan persoalan ini.