Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tepat Sewindu Haul Gus Dur, Begini Sosok Presiden Keempat RI di Mata Khofifah Indar Parawansa

Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa tampak menghadiri sewindu Haul Gus Dur di kediaman Gus Dur, di Ciganjur, Jakarta Selatan

Penulis: Adeng Septi Irawan | Editor: Dwi Prastika
Istimewa
Khofifah bersama keluarga besar alm Gus Dur saat acara peringatan sewindu Haul Gus Dur di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Silah No 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2017) malam. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com Adeng Septi Irawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa tampak menghadiri sewindu Haul Gus Dur di kediaman Gus Dur, di Jalan Warung Silah No 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2017) malam.

Khofifah Indar Parawansa mengatakan Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang menjadi panutan masyarakat Indonesia.

Khofifah bersama keluarga besar alm Gus Dur saat acara peringatan sewindu Haul Gus Dur di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Silah No 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2017) malam.
Khofifah bersama keluarga besar alm Gus Dur saat acara peringatan sewindu Haul Gus Dur di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Silah No 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2017) malam. (Istimewa)

"Pemikiran-pemikiran Gus Dur tetap hidup dalam keseharian masyarakat Indonesia meskipun telah tiada, dimana ini tepat sewindu peringatan haulnya," kata Khofifah dalam siaran pers yang diterima TribunJatim.com, Sabtu (23/12/2017).

Dia mengatakan, banyak orang belajar dari sosok Gus Dur.

(Mobil Seharga Hampir Rp 1 M Rusak Berat usai Tabrak Pick Up Pengangkut Tahu di Jalan Ahmad Yani)

Tidak hanya dari Indonesia, namun juga dari berbagai belahan dunia yang turut belajar dari Gus Dur tentang toleransi, pluralisme, cinta damai, dan selalu berpikiran inklusif atau terbuka.

Haul yang bertemakan "Semua Demi Bangsa dan Negara" itu menurutnya bermakna bahwa apa yang dipikirkan dan dilakukan Gus Dur merupakan sebuah bentuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Khofifah bersama keluarga besar alm Gus Dur saat acara peringatan sewindu Haul Gus Dur di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Silah No 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2017) malam.
Khofifah bersama keluarga besar alm Gus Dur saat acara peringatan sewindu Haul Gus Dur di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Silah No 10, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2017) malam. (Istimewa)

Ia menambahkan, Gus Dur sangat menghargai perbedaan dan senantiasa mendorong masyarakat dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai di tengah berbagai perbedaan.

(15 Kekonyolan Film Kartun Ini Susah Dicerna Logika, Dijamin Bikin Kamu Ngakak Guling-guling Lihatnya)

"Pemikiran itu adalah teladan yang bisa kita ambil dari beliau dan diterapkan saat ini di tengah kondisi bangsa yang menghadapi banyak tantangan dan persoalan," ujar Khofifah yang pernah menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN di era pemerintahan Gus Dur itu.

Khofifah menuturkan, dalam pandangan Gus Dur, bangsa Indonesia menjadi besar seperti sekarang karena keragaman atau kebhinekaan yang dijaga dan ditempatkan sebagai potensi efektif bangsa.

"Perbedaan itu ada dan menjadi bagian dari kekayaan kearifan bangsa, suku, agama, warna kulit, tradisi, bahasa dan perbedaan pendapat satu kelompok dengan yang lain dapat berjalan secara harmoni," ungkap Ketua Muslimat NU ini.

Perjalanan sejarah bangsa mencatat bahwa Indonesia berdiri di atas keberagaman dan masyarakat dapat hidup berdampingan secara damai.

(Panda Ini Jatuh dari Pohon Saat Temannya Bermesraan, yang Terjadi Selanjutnya Malah Bikin Gemas)

"Itu yang pernah dipesankan beliau dalam berbagai kesempatan," ujarnya.

Acara sewindu Haul Gus Dur dihadiri juga sejumlah tokoh, di antaranya Jenderal Gatot Nurmantyo, Mahfud MD, KH Mustofa Bisri dan Gurutta M Sanusi Baco yang didaulat menyampaikan tausiyah.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved