Heboh Soal Sewa Rahim, Ternyata Ini Dampaknya untuk Bayi
Baru-baru ini media sosial heboh membahas "surrogate mother" alias jasa sewa rahim.
TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini media sosial heboh membahas "surrogate mother" alias jasa sewa rahim.
Hal ini menjadi viral setelah pernyataan presenter kawakan Jeremy Teti yang menyebutkan, kaum sesama jenis bisa memiliki keturunan dengan cara menyewa rahim.
Kontan hal tersebut memancing berbagai reaksi dari banyak pihak.
(Berasal dari Jawa Timur, Ini Lho 5 Fakta Buah Mangga Alpukat yang Mendadak Hits di Akhir Tahun 2017)
Penting diketahui, surrogate mother merupakan suatu kondisi dimana sepasang suami istri meminjam rahim perempuan lain supaya bisa memiliki anak.
Biasanya metode ini dilakukan oleh pasangan yang sulit mempunyai keturunan.
Ternyata hal tersebut memiliki efek samping bagi ibu yang dipinjam rahimnya.
Tak hanya itu, ada juga risiko untuk bayi yang dilahirkan nantinya.
Penelitian baru menyebutkan, bayi yang lahir dari hasil penyewaan rahim akan mengalami kesulitan emosional lebih tinggi dari anak yang lahir dari ibu kandung mereka.
(Sering Dicampurkan dalam Masakan, Ternyata Belimbing Wuluh Simpan Manfaat untuk Atasi 5 Penyakit Ini)
Dalam studi tersebut dijelaskan, nantinya anak akan sulit menerima bahwa mereka dulunya dibawa oleh wanita yang bukan ibunya.
Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh penelitian dari Pusat Penelitian Keluarga di University of Cambridge.
Penelitian tersebut melibatkan 30 keluarga menggunakan rahim pengganti, 31 keluarga yang menggunakan sumbangan sel telur, 35 keluarga yang menggunakan sperma donor, dan 53 keluarga lain hamil alami.

Dalam penelitian tersebut ditemukan, anak yang lahir dari rahim yang disewa akan cenderung mengalami masalah emosi dan perilaku.