Pilkada Kota Malang
Maju Dalam Pilwali Kota Malang, Sutiaji Pilih Tonjolkan Fusi Tengah, Ini Alasannya
Sutiaji akhirnya bisa maju untuk mendaftarkan diri di Pilwali Kota Malang 2018 setelah diusung oleh dua partai, Demokrat dan Golkar.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sutiaji akhirnya bisa maju untuk mendaftarkan diri di Pilwali Kota Malang 2018 setelah diusung oleh dua partai, Demokrat dan Golkar.
Sebelum diusung dua partai tersebut, Sutiaji sudah menjalin komunikasi dengan banyak partai lain, termasuk daftar ke DPC PDIP Kota Malang.
Namun rekomendasi PDIP justru jatuh ke Yaqud Ananda Gudban yang tidak mendaftar ke DPC PDIP Kota Malang.
Namun terakhir, Sutijai justru menganggap bahwa sebenarnya Partai Demokrat lah yang memang satu visi misi dengan dirinya.
Dikenal Tetangga Sering Aniaya Istrinya, Pria Tambaksari Surabaya Ini Kini Tewaskan Bayi 16 Bulan
Sudah Tahu Belum Shahrukh Khan Punya Anak Ganteng? Ini 10 Potretnya, Aduh Deg-degan Sama Pose No 8!
"Kita punya rencana, tapi Tuhan juga punya rencana, dan rencana Tuhan itu yang terbaik," kata Sutijai, Selasa (9/1/2018).
Sutiaji pun menjelaskan, kecocokan dirinya dengan Demokrat adalah visi untuk menyelaraskan kelompok religius dengan nasionalis.
"Saya melihat partai itu ada tiga fusi, ada fusi Islam kuat, fusi nasionalis, dan fusi tengah, harapan saya fusi tengah ini yang nanti ke depan bisa mengambil simpati dari yang kanan dan simpati yang kiri," lanjut Sutiaji.
Sutiaji pun berharap, nantinya fusi tengah tersebut bisa menjadi solusi ke depan dengan kemajemukan yang ada di Indonesia.
13 Foto Pose Orang Ketiduran di Sembarang Tempat, Asli Nempel Molor! No 11 Bakal Bikin Ramai
Sutijai sendiri memang figur yang berangkat dari kelompok religius.
Ia dikenal sebagai inisiator berdirinya Himpunan Mahasiswa Malang Alumni Bahrul Ulum (HIMMABA), lalu pernah menjadi Wakil Sekretaris PCNU Kota Malang, dan bahkan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PKB Kota Malang.
"Ketika kita memimpin kan warna-warni, pemimpin itu kan ibarat laut, semua nanti ditampung, itu maksudnya fusi tengah," lanjutnya.
Mengintip Kerajaan Bisnis Ahok yang Dibangun Bersama Veronica Tan, Kini Nasibnya Dipertanyakan