Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Kabupaten Madiun

Suara Nahdliyin Jadi Rebutan di Pilkada Madiun, Ketua PCNU Beri Warning Keras dan Pedas

Karena 70 persen warga Kabupaten Madiun adalah kaum Nahdliyin, sehingga NU jadi gula manis dan rebutan cakada. Padahal ...

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
SURYA/RAHADIAN BAGUS
Pasangan Ahmad Dawami dan Hari Wuryanto saat mendaftar di kantor KPU Kabupaten Madiun, Senin (8/1/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Ketua PCNU Kabupaten Madiun KH Ahmad Mizan Basyari, secara tegas menyatakan bahwa PCNU netral dan tidak memihak pasangan calon yang maju di Pilkada Kabupaten Madiun 2018.

Hal itu disampaikan Gus Mizan, panggilan KH Ahmad Mizan Basyari menanggapi maraknya klaim sepihak menjelang pilkada yang dilakukan paslon guna meraup suara dan dukungan dari warga Nahdliyin.

Dia menegaskan, PCNU tidak memihak kepada satu di antara tiga paslon yang mendaftar di KPU sebagai calon bupati dan wakil bupati Madiun.

"NU harus netral. Secara organisasi harus netral. Dalam muktamar jelas diputuskan NU tidak berpolitik praktis," kata dia saat ditemui wartawan di rumahnya Desa Kembangsawit, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Sabtu (13/1/2018) siang.

Gus Mizan menyampaikan, secara organisasi atau kelembagaan NU tidak berpolitik. Namun, kader atau warga NU diperbolehkan berpolitik. Hal ini karena NU tidak bisa membatasi kadernya untuk terjun di dunia politik.

"NU tidak ke mana-mana, tapi di mana-mana," katanya.

Ketika Tuah Para Jenderal Tak Lagi Sakti di Pilkada Jawa Timur

Datang Sebagai Figur Baru, Begini Strategi Puti Soekarno Menangkan Pertarungan di Pilgub Jatim

Dia menuturkan, prinsip yang digunakan kader NU dalam berpolitik yaitu ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah. Prinsip-prinsip itulah yang harus dimiliki kader NU, terutama yang terjun ke dunia politik.

Dalam berpolitik kader NU harus mengutamakan kemaslahatan umat dan jangan sampai
memecah persaudaraan sesama warga nahdliyin dan persaudaraan sesama anak bangsa.

"Kita mengedepankan sisi hubungan tetangga, hubungan antar sesama, persaudaraan," katanya.

Dia memahami, apabila suara warga NU diperebutkan. Sebab, sekitar 70 persen dari total seluruh warga Kabupaten Madiun merupakan warga Nahdliyin.

Gus Mizan berpesan kepada para paslon agar tidak memanfaatkan NU untuk tujuan meraup suara pada saat Pilkada 2018 di Kabupaten Madiun.

Sementara itu, ketika ditanya seperti apa kriteria pemimpin Madiun? Menurut Gus Mizan, pemimpin yang layak memimpin Madiun yaitu pemimpin yang cerdas, memiliki pemahaman agama yang kuat, jujur, dan tidak berambisi pada jabatan.

"Saya kira warga Madiun sudah dewasa dan sudah cerdas untuk memilih pemimpin yang baik," kata dia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved