Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Merinding, Ini Deretan Firasat Korban Bus Pariwisata yang Alami Kecelakaan Maut, No 2 Pesan Terakhir

Kecelakaan maut bus di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat menyisakan duka mendalam, Sabtu (10/2/2018).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Tribunnews.com/Istimewa
Bus kecelakaan di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018). 

TRIBUNJATIM.COM - Kecelakaan maut bus di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat menyisakan duka mendalam, Sabtu (10/2/2018).

Bus ini mengangkut rombongan anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Permata, Legoso, Ciputat, Tangerang Selatan.

Menurut data yang dilansir Tribun Jabar, kendaraan bus pariwisata bernomor polisi F 7959 AA berisi 50 orang penumpang.

Sesampainya di turunan Cicenang, kendaraan terbalik dan menabrak Honda Beat.

(4 Hal Tentang Tanjakan Emen yang Sering Makan Korban, Terungkap Kisah Tragis di Balik Namanya)

Sebanyak 27 orang diketahui tewas dalam kecelakaan tersebut.

Kepergian para korban dalam rombongan tersebut rupanya diwarnai dengan cerita firasat serta pesan terakhir.

Dirangkum TribunJatim.com dari beberapa artikel Tribunnews, berikut beberapa di antaranya :

1. Firasat buruk rekan korban

Petugas mengevakuasi korban kecelakaan di Tanjakan Emen, Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2017). Kecelakaan yang menelan korban tewas belasan orang tersebut terjadi akibat bus pariwisata bernomor polisi F 7959 AA mengalami rem blong sehingga terguling.
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan di Tanjakan Emen, Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2017). Kecelakaan yang menelan korban tewas belasan orang tersebut terjadi akibat bus pariwisata bernomor polisi F 7959 AA mengalami rem blong sehingga terguling. (TRIBUN/HO)

Sehari sebelum tragedi kecelakaan bus pariwisata di Subang, Jawa Barat, Khodijah, anggota PKK Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan yang tidak ikut dalam rombongan bus, mengaku memiliki firasat buruk.

(Kisah Advent Bangun Berjuang Lawan Penyakit, Butuh Donor Darah hingga Pakai Kursi Roda)

"Hari Jumat, saya ketemu salah satu korban meninggal, Bu Muliana, Saya tanya kok tangan ibu dingin sekali," kisah Khodijah pada WartaKota, Minggu (1/2/2018).

Menurut Khodijah, pada Jumat (9/2/2018) lalu, anggota PKK Kelurahan Pisangan mengikuti acara foto bersama untuk persiapan lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) tingkat Provinsi Banten.

Khodijah sama sekali tidak menyangka, sesi foto bersama hari itu menjadi momen terakhir dirinya bertemu Muliana.

(Mantap Jiwa! Ternyata Para Member JBJ Lancar Ngucapin Bahasa Indonesia, Bikin Fans Tanah Air Baper)

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved