Dampak Narkoba pada Anak Lebih Berbahaya Dibanding Orang Dewasa, Begini Penjelasannya
Hendro Riyanto Konsultan Psikiatri RS Menur bersama Gerakan Anti Narkotika (Granat) Jatim gelar sosialisasi bahaya narkoba di SMA 2 Surabaya
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hendro Riyanto Konsultan Psikiatri RS Jiwa Menur menjelaskan rehabilitasi menjadi hal penting untuk pemulihan candu narkotika.
Hendro bersama Gerakan Anti Narkotika (Granat) Jawa Timur menggelar acara sosialisasi bahaya narkoba di SMA 2 Surabaya, rabu (14/2/2018).
"Rehabilitasi ada jangka panjang dan pendek. Direhab untuk mengurangi kegelisihannya dari kebutuhan itu (narkotika) dan mengubah cara berpikir supaya ga ketagihan kembali," ujar Hendro.
Menurutnya bahaya narkoba pada anak lebih fatal dibanding candu narkoba pada orang dewasa.
"Anak-anak masa perkembangannya masih belum matang. Perbaikannya semakin susah. Kalau orang dewasa lebih mudah lebih bisa realistis sehingga psikiatrisnya jauh lebih gampang," jelas seorang dokter di RS Menur Surabaya itu.
Bahaya tersebut tidak hanya memunculkan agresifitas dan halusinasi, tapi juga dapat merusak otak pengguna barang terlarang tersebut.
"Anak-anak yang konsumsi narkoba akan mengalami kerusakan fungsional otak itu tergantung zatnya. Para pecandu bisa Gelisah, penglihatan kabur dan perilaku berubah. Sopan santun hilang dan maunya sendiri. Dampak yang sangat berbahaya hubungan keluarga kacau balau. Itu yang harus diperbaiki dan susahnya disitu," tambah Hendro.
(Hari Kasih Sayang, 24 Pasangan Selingkuh di Surabaya Terjaring Razia Pasukan Gabungan Satpol PP)