Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Salah paham, Dua Warga Nyaris Dihakimi Santri, Polres Pasuruan Minta Warga Tidak Paranoid

Kasus penyerangan kiai oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Lamongan beberapa waktu lalu membawa dampak negatif.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Galih Lintartika
Saiful Huda , asal Malang berfoto bersama usai menjadi imam salat magrib di Musala Mapolsek Bangil, Pasuruan. 

 TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Kasus penyerangan kiai oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Lamongan beberapa waktu lalu membawa dampak negatif. Isu penyerangan oleh ODGJ sangat meresahkan.

Bagi siapapun harus berhati - hati dalam menyikapinya. Jangan mudah terpengaruh dengan hal - hal yang sifatnya provokasi dan belum jelas benar atau salahnya.

Dua kejadian di Pasuruan ini semoga bisa menjadi bahan pembelajaran untuk semuanya. Ada dua orang diamankan di Pasuruan karena dianggap mencurigakan.

Parahnya lagi, mereka dianggap sebagai ODGJ yang sedang merencanakan sesuatu dan membahayakan.

Akibatnya, spekulasi awur - awuran itu membuat dua orang ini nyaris menjadi bulan - bulana orang banyak.

Padahal, mereka tidak sedikit pun memiliki niat jahat. Mereka datang membawa niat baik. Dua orang diamankan di dua pondok pesantren (ponpes) yang berbeda.

Baca: Heboh Ular Piton di Kereta Asal Surabaya, Terungkap Caranya Masuk dan Gegerkan Gerbong

Satu di ponpes Suniyah Salafiyah, Kraton, masuk wilayah hukum Polres Pasuruan Kota, dan satu lagi di Ponpes Darrullughah Wadda'wah Dalwa Bangil, masuk wilayah hukum Polres Pasuruan.

Singkat cerita, kejadian pertama terjadi di Ponpes Suniyah Salafiyah, Kraton. Selasa (20/2/2018) malam, Edwin Ibnu Farizal (37), warga Jl KH Wahid Hasyim 202 Bondowoso mendatangi ponpes itu.

Informasi yang didapatkan, ribuan santri ponpes ini berbondong - bondong mengamankan yang bersangkutan dengan dalih bahwa gerak - geriknya mencurigakan.

Bahkan, informasinya, yang bersangkutan ini bergaya sebagai orang yang hilang ingatan. Saat ditanya santri, yang bersangkutan mengaku mencari Habib Ahmad Al - Habsyi, selaku pengasuh Ponpes Suniyah Salafiyah.

Kecurigaan santri semakin menguat karena pengasuh ponpes bukan orang yang dimaksud Edwin, melainkan Habib Taufiq Assegaf. Kesalahpahaman itu membuat santri mengira Edwin memiliki niat jahat berada di ponpes.

Kapolres Pasuruan Kota AKBP Rizal Martomo tidak menampik kabar itu. Ia memastikan itu hanya kesalahpahaman semata.

Baca: Enam Penemu Ini Tewas Karena Benda Buatannya Sendiri, No 3 Bikin Kaki Menara Eiffel Digenangi Darah

Bahkan, pihaknya langsung turun ke lapangan untuk mengkroscek data. Ia mengaku, sempat meminta keterangan dari yang bersangkutan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved