Kakek ini Ditemukan di Kubangan Galian Pasir Lahar Kelud Kediri
galian pasir aliran lahar Gunung Kelud, Dusun Pulerejo, Desa Wonorejo Trisulo, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Seorang kakek misterius ditemukan dalam kondisi pingsan terkapar di dalam bekas kubangan galian pasir aliran lahar Gunung Kelud, Dusun Pulerejo, Desa Wonorejo Trisulo, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.
Korban pertama kali ditemukan oleh dua petani Sasminto (36) dan Soli (46) ketika melintas di galian pasir itu, Sabtu sore (24/2/2018).
Muhamad Mustofa, Kepala Desa Wonorejo Trisulo mengatakan mendapat aduan dari warganya terkait adanya penemuan orang tidak dikenal di lokasi bekas galian pasir.
Baca: Khofifah Indar Parawansa Ajak Kampanye Damai di Pasar Ngemplak Tulungagung
"Korban dalam keadaan tidak sadarkan diri dibawa warga ke Puskesmas untuk mendapat perawatan medis," tuturnya kepada Surya, Minggu (25/2/2018).
Mustofa menjelaskan warga setempat tidak ada yang mengenal korban. Pihaknya, sempat kesulitan mengetahui identitasnya karena saat itu korban dalam keadaan tidak sadar.
Kemudian, dia melaporkan kejadian ini ke Polsek Plosoklaten.
"Identitas korban bernama Jumiran (75) warga Dusun Ringinbagus, Desa Manggis, Kecamatan Puncu," bebernya.
Kata Mustofa, beruntungnya keberadaan korban di area pertambangan pasir itu diketahui oleh masyarakat.
Baca: 6 Fakta Pembunuhan Wanita Cantik yang Dicor di Bak Kamar Mandi, Tersangka Ungkap Hal Mengejutkan
Apabila, terlambat kemungkinan nyawa korban dapat terancam karena saat itu korban telah berada di dalam kubangan.
"Kalau korban nggak cepat ditolong bisa jadi meninggal itu. Untungnya warga cepat membawanya ke Puskesmas," ungkapnya.
Terpisah, Kapolsek Plosoklaten, AKP Suharsono memaparkan dari keterangan pihak keluarga mengetahui korban meninggalkan rumah pada pukul 05.00 WIB. Saat itu, keluarganya sempat mencari keberadaan korban yang hingga siang belum kunjung pulang.
"Korban ini sudah tua dan pikun. Kami telah menyerahkan korban ke keluarganya" jelasnya. (Surya/ Mohammad Romadoni).