Pilgub Jatim 2018
Pedagang Pasar Nongkojajar Pasuruan Sering Digusur Akibat Overload, Begini Pertimbangan Khofifah
Selama Khofifah menelusuri lorong-lorong Pasar Nongkojajar, ia mengaku dicurhati oleh para pedagang yang ada di sana.
Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa melanjutkan kampanyenya di Kabupaten Pasuruan.
Titik yang dituju adalah pasar tradisional, tepatnya di Pasar Nongkojajar.
Di pasar tersebut, Khofifah diserbu oleh pengunjung dan pedagang, ada yang sekedar bersalaman, ada juga yang ingin berfoto dengan mantan Menteri Sosial RI tersebut.
Biasa Bermake Up, Wajah Asli Roro Fitria Saat Dipenjara Nyaris Tak Dikenali, Ini Kata Mbah Mijan
Selama Khofifah menelusuri lorong-lorong pasar, ia mengaku dicurhati oleh para pedagang yang ada di sana.
Beberapa pedagang mengaku kalau Pasar Nongkojajar sudah tidak bisa menampung pedagang lagi karena sudah over load.
Akhirnya, beberapa pedagang harus berjualan di tepi pasar, yang membuatnya harus berjibaku dengan Satpol PP karena sering digusur.
Mengaku Suka Kalap Saat Beli Baju, Nia Ramadhani Buka-bukaan Soal Uang Jatah dari Suaminya
Melihat masalah tersebut, Khofifah mengatakan solusinya adalah menginventarisasi jumlah booth atau stan yang ada di pasar.
Tentu, jumlah stan tersebut dikorelasikan dengan luas dari pasar sendiri.
Khofifah menjelaskan perhitungannya, jika di pasar ada 9.000 pedagang dibagi kondisi ruang stan 2x2 meter, maka akan ketemu stan yang belum terbagi.
"Atau bisa juga space stan nya dikurangi menjadi 2x1,5 meter, pasar ini juga bisa dilebarkan, bukan ke samping, tapi vertikal (atas)," jelas Khofifah.
Karena pengembangan pasar yang para pedagangnya teridentifikasi dan terdata, membuat para pedagang lebih terlindungi dan pasar menjadi kondusif.
Dari Gadis Indigo Merinding Baca Kondisi Indonesia Tahun 2019 Sampai Hujan Uang di Jakarta