Kerap Dinilai Pencitraan, Ini Alasan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Turun Langsung Bersih-bersih
Kerap kali turun langsung dalam setiap situasi, mulai dari bersih-bersih, normalisasi saluran, hingga pasar membuat Tri Rismaharini dinilai pencitraan
Penulis: Nurul Aini | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kerap kali turun langsung dalam setiap situasi, mulai dari bersih-bersih pedestrian, normalisasi saluran, hingga pasar membuat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dinilai pencitraan.
Sebab sebagai pemimpin pemerintahan, ia memiliki banyak bawahan yang bekerja di sektornya masing-masing.
Kepala Dinas kerap kali dinilai tidak dipekerjakan ketika Risma yang turun langsung.
Namun Wali Kota perempuan pertama Surabaya tersebut ternyata punya alasan sendiri.
(Pasar Keputran Selatan Perlu Revitalisasi, Risma Singgung Direktur PDPS yang Bermasalah)
Risma sendiri mengakui seringkali mendengar kadang ada yang bilang kenapa turun sendiri, apa gak percaya sama Kepala Dinas dan banyak omongan lain.
"Sebenarnya ya seperti ini, kalau saya yang turun bisa cepat, ini kan memang harus dikerjakan banyak Dinas, gak cuma satu, jadi bisa sekaligus," kata Risma, Senin (5/3/2018).
Risma bercerita, petugas di bawah sering kali tidak berani berhadapan dengan PKL.
(Senin Pagi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Bersih-bersih Pasar dan Temukan Tikus serta Kecoak)
Sementara seperti yang terdapat di Pasar Keputran Selatan, PKL banyak terdapat di depan pasar.
"Setelah bersih-bersih baru ketahuan salurannya tertutup tanah, langsung PU (Dinas Pekerjaan Umum) bisa dibersihkan," kata Risma.

Selain itu, Dinas Cipta Karya Tata Ruang juga diminta membuat Intalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk mengelola limbah pasar.
(Melihat Kondisi Kantor Kecamatan Kotor, Tri Rismaharini Geram dan Ancam Beri Sanksi Ini)
Dalam bersih-bersih pasar, berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, Dinas Kebersihan, Dinas Perhubungan dan lainnya juga turut serta.
"Jadi memang kadang petugas itu tidak berani kalau berhadapan sama PKL. Kalau sama saya kan bisa gak berani PKL-nya yang kerja juga Dinas," jelas Risma.