Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Khofifah : Kampung Nelayan Tlontorajah Pamekasan Butuh Sentuhan Teknologi Perkapalan

Kampung nelayan pantura yang ada di Desa Tlontorajah Kecamatan Pasean, Pamekasan Madura tak luput dari perhatian calon gubernur Jawa Timur

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Fatimatuz Zahroh)
Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa kunjungi sentra industri kapal nelayan di Desa Tlontorajah Kecamatan Pasean Pamekasan Madura, Rabu (7/3/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Kampung nelayan pantura yang ada di Desa Tlontorajah Kecamatan Pasean, Pamekasan Madura tak luput dari perhatian calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa.

Kampung nelayan yang memiliki industri perahu tradisonal itu turut disambangi Khofifah, Rabu (7/3/2018). Nelayan yang tengah sibuk memperbaiki kapal tersebut diajak dialog oleh Khofifah untuk navigadi program nawa bhakti satya yang mereka usung.

Menurut Khofifah, industri kapal di Tlontorajah tersebut cukup menarik dan menjadi kekayaan budaya. Akan tetapi yang ia sayangkan, di kampung nelayan tersebut, semuanya masih dikerjakan secara manual.

"Saya rasa di sini sangat butuh intervensi teknologi perkapalan. Meski sederhana tidak masalah asalkan para nelayan di sini bisa mudah mengaksesnya. Karena semuanya dikerjakan manual dan by feeling," ucap Khofifah Indar Parawansa di sela peninjauan sentra industri perahu nelayan.

Baca: Khofifah : Kampung Nelayan Tlontorajah Pameksan Butuh Sentuhan Teknologi Perkapalan

Ada salah satu kapal yang sedang diperbaiki lantaran ada ke rusakan. Lantaran manual, satu kapal perbaikannya bisa lebih dari satu pekan. Tergantung dari kerusakan dan proses perbaikannya.

Khofifah Indar Parawansa melihat langsung proses dok kapal tersebut. Sebab menurutnya kegiatan seperti ini cukup langka. Biasanya yang banyak dilihat masyarakat adalah perahu yang sudah siap melaut.

Namun di sini, semua dikerjakan dari awal. Mulai dari membuat lambung kapal dari kayu, mengerjakan dek kapal, sampai menghias dan mengecat kapalnya.

"Di sini serba feeling dan insting serta sensitivas mereka. Mereka mengukur perahu juga dengan manual. Butuh ada alat teknologi yang menjadi indikator kapal atau perahu bisa melaut atau tidak, seberapa jauh, nanti kalau saya diberi kepercayaan akan menjadi prioritas untuk intervensinya," tegas Khofifah.

Jika teknologi sudah masuk di kawasan ini, maka akan banyak percepatan yang bisa didapatkan nelayan. Mereka tak akan hanya mengandalkan insting saja untuk mengukur kayu dan kekuatan kapal.

Baca: Pria Surabaya Tewas Tenggelam, ini 5 Hal Soal Pantai Ungapan Malang, Keindahan sampai Rute ke Lokasi

Sementara itu Thalib, salah satu nelayan di Tlontorajah mengatakan, pembuatan perahu di kampungnya memang sudah dilakukan bertahun-tahun. Bahkan ia adalah generasi ketiga yang melanjutkan trah nelayan di kampungnya.

Sebagai nepayan dan pelaut, ia mengaku berharap banyak pada pemerintahan selanjutnya. "Jangan hanya saat kampanye kami disapa. Perhatian yang nyata kami harapkan. Saya yakin Bu Khofifah ini orang yang amanah, semoga nanti bisa memberikan perubahan kesejahteraan bagi kami nelayan," ucapnya. (Surya/Fatimatuz Zahroh)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved