Tembus Rp 65 Ribu Per Kilogram, Harga Cabai di Bojonegoro Makin Mencekik dan Tak Terkendali

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Harga cabai di beberapa daerah mengalami kenaikan selama sepekan terakhir.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di Pasar Kota, Rabu (7/3/2018).

Hampir semua jenis cabai meroket harganya, terkecuali harga cabai rawit hijau.

Untuk harga cabai rawit pedas, sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 65 ribu per kilogram.

Cabai rawit keriting, sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 40 ribu.

Untuk cabai pelompong harganya masih stabil, yaitu 35 ribu per kilogramnya. Sedangkan harga cabai rawit hijau turun, dari Rp 20 per kilogramnya menjadi Rp 15 ribu.

Salah satu pedagang cabai di pasar setempat, Sumjito (Pr, 55) mengatakan, kenaikan harga cabai sudah terjadi selama satu Minggu.

Harga cabai yang paling dirasakan naik drastis dibanding cabai lainnya adalah cabai rawit jenis pedas.

"Yang paling menonjol naiknya ya cabai rawit pedas, dari Rp 50 ribu menjadi Rp 65 ribu per kilogramnya. Lainnya masih mending," ujar pedagang asal Kelurahan Ledok Kulon kepada Surya.

Hal sama juga disampaikan pedagang cabai lainnya, Pujiati (38).

Pedagang asal Kelurahan Banjarejo itu menyatakan, jika kenaikan harga cabai sudah berlangsung selama seminggu.

Harga cabai naik secara merangkak, hingga menembus Rp 65 ribu per kilogram untuk cabai rawit.

"Cabai rawit pedas sebelumnya berkisar Rp 50 ribu, dan sekarang harganya terjun menjadi Rp 65 ribu per kilogram," terangnya.

Kenaikan harga cabai juga mempengaruhi penjualan. Jika setiap hari pedagang bisa menjual cabai rawit lebih dari 20 kg, kini berkurang dari biasanya.

Rata-rata pedagang hanya mampu menjual cabai rawit 15 kg per hari. (Surya/nok)