5 Fakta Misteri Supersemar, Naskah Asli yang Menghilang hingga Jadi Awal Peralihan Kepemimpinan
Meski sudah 52 tahun berlalu, Supersemar masih menuai kontroversi. Surat perintah bertanggal sebelas maret itu menyimpan segudang misteri.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Hari ini bertepatan dengan momentum peringatan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) 1966, Minggu (11/3/2018).
Meski sudah 52 tahun berlalu, Supersemar masih menuai kontroversi.
Surat perintah bertanggal sebelas maret yang mengantarkan Soeharto ke puncak kekuasaan di Republik Indonesia itu menyimpan segudang misteri.
(5 Fakta Tank Tenggelam di Purworejo, Teriakan Sopir hingga Prajurit Meninggal usai Selamatkan Murid)
Berikut fakta-fakta menarik tentang Supersemar dilansir dari Kompas.com:
1. Mengawali peralihan kepemimpinan

Dari sisi sejarah, Supersemar adalah surat yang mengawali peralihan kepemimpinan nasional dari pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru.
Ia juga merupakan surat sakti yang menentukan kelahiran dan keabsahan pemerintahan Soeharto, sekaligus "penyingkiran" Soekarno.

2. Keberadaan surat yang tak diketahui
Pengungkapan misteri seputar Supersemar bisa dibilang menemui jalan buntu karena surat aslinya tidak diketahui keberadaannya.
Bersama dengan raibnya surat maha penting itu, berbagai spekulasi pun muncul.
(Tak Ada di Supersemar, Inilah Kisah Soeharto Bubarkan PKI Pasca Pemberontakan G30S/PKI)
Orang bertanya tentang siapa yang menyimpan surat itu, siapa sebenarnya yang membuatnya, seperti apa isinya, hingga apa tujuan dibuat dan bagaimana perintah itu kemudian dilaksanakan.
Dalam artikel berjudul “Arsip Supersemar 1966” yang diterbitkan Kompas 10 Maret 2015, ditulis:
"Surat Perintah Sebelas Maret alias Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966. Isinya berupa instruksi Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto, selaku Menteri Panglima Angkatan Darat, untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengawal jalannya pemerintahan pada saat itu."