Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

5 Fakta Misteri Supersemar, Naskah Asli yang Menghilang hingga Jadi Awal Peralihan Kepemimpinan

Meski sudah 52 tahun berlalu, Supersemar masih menuai kontroversi. Surat perintah bertanggal sebelas maret itu menyimpan segudang misteri.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Tribun Medan
Soekarno dan Soeharto 

Namun kemudian Pak Harto menyerahkan surat itu pada Soedharmono untuk keperluan pembubaran PKI.

Setelah itu surat tersebut “menghilang.”

Menurut Amirmachmud naskah asli Supersemar terdiri dari dua lembaran.

5. Dibuat karena paksaan?

Soekarno dan Soeharto
Soekarno dan Soeharto ()

Dalam buku “Kontroversi Sejarah Indonesia” (Syamdani halaman 189), diceritakan ada mantan anggota Tjakrabirawa , Letnan Dua Soekardjo Wilardjito yang menyaksikan bahwa Bung Karno menandatangani Supersemar pada 11 Maret 1966 di bawah todongan pistol FN kaliber 46.

Dikatakan Wilardjito, saat itu Mayjen Nasoeki Rachmat (saat itu Pangkostrad), Mayjen Maraden Panggabean (Wakasad) Mayjen M Yusuf dan Mayjen Amirmachmud mendatangi Soekarno di Istana Bogor dengan membawa map merah muda.

(Rudy Hartono Dikabarkan Meninggal, Jurnalis Ini Ungkap Kondisi Pebulu Tangkis Legendaris Sekarang)

M Yusuf kemudian menyodorkan sebuah surat yang harus ditandatangani.

Sempat terjadi dialog dengan Bung Karno.

Wilardjito mengaku, dari jarak tiga meter di belakang Soekarno, dia melihat Basoeki Rachmat dan M Panggabean menodongkan pistol.

Bila itu yang terjadi, maka orang bisa menyimpulkan bahwa sedang terjadi kudeta.

(Kisah Hidup Hari Darmawan, Punya Toko Mickey Mouse hingga Habiskan Masa Tua di Taman Wisata Matahari)

Namun begitu, keterangan Wilardjito dibantah M Yusuf dan Amirmachmud.

Dalam buku “Kontroversi Sejarah Indonesia” halaman 186 Amirmachmud hanya menyebutkan sempat ada rencana membawa senjata ke Bogor.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved